Elektabilitas Asyik Terus Meroket

“Tidak hanya itu, kader PKS yang dikenal militan bekerja lebih door to door dalam menyosialisasikan Asyik daripada timses pasangan lainnya. Mereka mengorelasikan politik nasional dengan daerah. Sebaliknya, Rindu dan Deddy-Dedi kini semakin tergerus suaranya,” katanya.

Berdasarkan hasil pertanyaan mendalam kepada para responden, katanya, didapat kesimpulan bahwa kader PKS meraup suara dari para calon pemilih yang belum memastikan pilihannya di Pilgub Jabar 2018 atau swing voters.

“Hasanah juga melejit karena di beberapa bulan terakhir sampai Maret, timses bergerak luar biasa. Faktor penentunya ada pada pola timses dalam mengerjakan sosialisasi dan cara berpolitik yang mereka mainkan,” paparnya.

Ketua Tim Media Pasangan Asyik Ronni Kusumah mengakui, peran Ahmad Heryawan dan Prabowo Subianto sangat mempengaruhi hasil survei. Menurut dia, Ahmad Heryawan selama ini telah bergerak menyosialisasikan Asyik, meski dengan ruang dan kapasitas yang terbatas.

“Selama ini Kang Aher (Ahmad Heryawan) bergerak memenangkan Asyik, namun tidak terbuka karena masih menjabat Gubernur, namun saat libur Sabtu dan Minggu dia kampaye,” ujarnya.

Meski begitu, dia tak ingin terlena dengan hasil survei tersebut. Bahkan, Ronni menegaskan, seluruh tim pemenangan dan kader partai pengusung akan terus bergerak memenangkan Asyik di Pilgub Jabar

”Kami yakin Asyik akan menang di Pilgub Jabar seiring popularitas dan elektabilitas yang terus naik. Terlebih, dua pasangan yang selalu menempati posisi teratas kini sudah stagnan,” tandasnya.

Pengamat politik Furqan AMC yang hadir sebagai penanggap pemaparan hasil survei tersebut menilai, objektivitas hasik survei dapat menjadi dasar untuk melihat berbagai kemungkinan yang akan terjadi di Pilgub Jabar 2018.

Dengan hasil survei yang objektif, kata dia, berbagai peristiwa yang akan terjadi di Pilgub Jabar 2018 akan benar-benar dapat diprediksi. Dia berharap, hasil survei yang dipaparkan IDM benar-benar objektif.

“Sebagai lembaga survei, apakah ada kandidat yang membiayai IDM atau tidak? Itu pertanyaannya. Karena ini akan berpengaruh terhadap objektivitas (hasil survei),” katanya.

Dia juga menyebutkan, Pilkada DKI Jakarta yang dimenangkan pasangan Anis-Sandi yang juga diusung Gerindra dan PKS tidak serta merta dapat diduplikasi ke Pilgub Jabar 2018. Pasalnya, kemenangan dalam sebuah kontestasi politik akan sangat dipengaruhi oleh perilaku pemilih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan