Hamilton Bisa Juara Dunia di Amerika

Sebetulnya, kru Ferrari sudah kalang kabut ketika lomba hendak dimulai. Di garasi, mereka terlihat sibuk memeriksa busi yang bermasalah. Namun, toh Vettel keluar juga untuk memulai start. Balapan berjalan normal di awal karena Vettel mampu mempertahankan posisi keduanya dari buruan Max Verstappen (Red Bull-TAG Heuer).

Namun, setelah itu, kerusakan mobil Vettel semakin kentara. Verstappen menyalipnya di tikungan hairpin lap pertama. Kemudian, pada awal lap kedua, sesaat sebelum safety car keluar menyusul kecelakaan yang menimpa Carlos Sainz Jr (Toro Rosso), Vettel disalip dengan mudah oleh Esteban Ocon (Force India-Mercedes). Posisinya semakin sulit setelah Daniel Ricciardo (Red Bull) dan Valtteri Bottas (Mercedes) berturut-turut melewatinya.

Mercedes saat ini bukanlah mobil tercepat di grid. Jika dilihat dari race pace, mobil tercepat di F1 adalah Red Bull. Statistik di Malaysia dan Suzuka kemarin sudah cukup membuktikan bahwa skuad berlogo banteng tersebut bisa mengalahkan siapa pun di trek mana pun.

Di Suzuka, Verstappen berpeluang besar mencuri kemenangan di dua lap terakhir. Tapi, lagi-lagi Hamilton beruntung karena terbantu traffic, yakni ketika sejumlah pembalap yang terkena blue flag menghambat laju mobilnya. Mereka adalah Felipe Massa (Williams-Mercedes) dan Fernando Alonso (McLaren-Honda), yang berebut posisi ke-10 atau poin terakhir.

Kehancuran Vettel di Suzuka membuka harapan baru bagi Bottas untuk bersaing dalam perebutan posisi kedua klasemen pembalap. Setelah finis keempat pada GP Jepang kemarin, kini jaraknya dengan Vettel mendekat menjadi 13 poin. (cak/c19/nur/rie)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan