Momentum Kemerdekaan Ciptakan Kemandirian Bangsa

Dalam momentum 70 tahun merdeka, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menggagas bahwa Indonesia harus bisa menciptakan kemandirian. Menurutnya, kemandirian diciptakan agar bangsa ini tidak tergantung kepada bangsa lain mengingat kekayaan bangsa ini sangat melimpah.

Ahmad Heryawan
Ahmad Heryawan
Gubernur Jabar

’’Sekarang ini, kemerdekaan di Indonesia masih dibayangi masalah ekonomi yang belum berkembang, karena kita belum bisa mandiri dan dampaknya sangat beragam di masalah ini,” jelas Heryawan usai acara ramah tamah dengan para tamu dalam peringatan kemerdekaan RI di Gedung Sate kemarin (17/8).

Selain itu, kemandirian harus diciptakan dari diri sendiri dengan mencintai dan menggunakan produk-produk asli bangsa. Tak hanya itu, kita harus mampu menghasilkan dan memproduksi kebutuhan pokok secara mandiri.

Dirinya menilai, selama ini Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pokok selalu mengandalkan impor seperti kebutuhan beras, daging, bawang dan lainnya, karena masih belum mampu menciptakan kemandirian. ’’Nah, ketika kita banyak impor, maka pembayaran menggunakan dollar ini mengakibatkan nilai rupiah terus terpuruk,” jelas Heryawan.

Kemandirian harus diciptakan melalui skema sistematis dan perhitungan matang, sehingga program yang dijalankan akan berhasil terlebih dengan kemandirian. Ke depannya, bisa menghasilkan devisa bila Indonesia mampu mengekspor.

Kemandirian harus diciptakan dari hulu sampai hilir, sebab kekayaan Indonesia ini mampu dan bisa memproduksi sumber-sumber alam yang ada, tinggal bagaimana kemauan dan bangsa dan manusianya sendiri. ’’Bahan mentah kita punya banyak seperti bahan tambang, Sumber energi, sebetulnya bisa oleh kita dan jangan pernah mengirim keluar berupa bahan mentah tapi harus menjadi barang jadi,” tukas Heryawan.

Sehingga, kalau proses hulu ke hilir ini bisa dikelola sama, akan ada dua keuntungan yang diperoleh. Pertama, Indonesia tidak akan tergantung oleh bangsa lain dan kedua pertumbuhan ekonomi.

Disinggung kondisi nilai tukar rupiah yang cukup anjlok, Heryawan menyatakan, kondisi terpuruknya nilai mata uang terjadi hampir di seluruh negara. ’’Inikan semacam ada turbelensi dimana nilai dollar saat ini sedang berada di posisinya karena membaiknya ekonomi negara Amerika Serikat,” sahut Heryawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan