Warga Swiss Masuk ke Dalam DPT

BANDUNG – Seorang Warga Negara Asing (WNA) warga negara Swiss diketahui masuk kedalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Pangandaran.

Hal ini, dikatakan oleh Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Abdullah Dahlan setelah mendapat informasi dari laporan Bawaslu daerah.

Dia meminta, pengawas tingkat kabupaten/kota untuk mengecek kembali daftar pemilih di daerahnya masing-masing. Sebab, indikasi keselahan input bisa saja terjadi.

’’warga negara asing itu sudah memiliki kartu izin tinggal tetap dan nomor induk kependudukan,’’kata dia kepada wartawan ketika ditemui di Kantor Bawaslu Senin. (4/3)

Dia menuturkan, pihaknya sudah merekomendasikan agar KPU Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) segera melakukan kroscek ulang untuk segera melakukan perbaikan.

Temuan masuknya warga negara asing di DPT ini, ungkap Abdullah, terjadi karena ada kesalahan input data pemilih. Sebab, setelah dilakukan kroscek ternyata WNA tersebut telah menikah dengan warga setempat.

’’ Kemungkinan besar kesalahan terjadi karena saat input menggunakan kartu keluarga yang di sana memang ada NIK-nya. Tapi tidak memperhatikan soal kewarganegaraannya,” tutur Abdullah.

Seperti diketahui, setiap warga negara asing yang sudah mendapatkan izin tinggal tetap dari pihak imigrasi akan mendapatkan kartu identitas yang bentuknya serupa dengan Kartu Tanda Penduduk. Selain itu, warga negara asing bersangkutan bakal mendapatkan NIK yang terdiri dari 16 angka, mirip dengan NIK pada warga negara Indonesia. Mereka juga bakal memiliki kartu keluarga dengan kolom NIK sama seperti halnya warga negara Indonesia lain. Satu-satunya pembeda adalah isi pada kolom kewarganegaraan.

Abdullah, menilai kesalahan memasukkan data itu termasuk dalam pelanggaran administratif oleh penyelenggara pemilu. Penting untuk cermat dalam melakukan validasi dan verifikasi. Selain itu, koordinasi dinas kependudukan dan catatan sipil dengan KPU juga sangat penting, harus lebih selektif terkait warga negara asing yang sudah memiliki identitas kartu izin tinggal tetap.

Guna mengantisipasi kejadian serupa, Abdullah kembali mengingatkan seluruh jajarannya mengawasi secara ketat data pemilih. “Perlu peran aktif dari semua pihak,” kata dia. (yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan