Jawa Barat Suaka Menarik Bagi Investor

BANDUNG – Iklim investasi yang baik, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni, dan infrastruktur akseptabel membuat Jawa Barat menjadi destinasi menarik bagi banyak investor. Tak hanya itu, Jawa Barat punya potensi di berbagai bidang, seperti perkebunan, industri, dan pariwisata.

Salah satu atensi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat di bawah kepimimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memang tertuju pada peningkatan investasi. Menjadi bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

UNDANG INVESTOR: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bogor Bima Arya saat melakukan rapat bersama sejumlah investor di Inggris, beberapa waktu lalu.

Grafik menanjak investasi di Jawa Barat terlihat dari realisasi dana investasi yang diperoleh. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) pada Semester I Tahun 2019, jumlah investasi direalisasikan di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat sebesar Rp 68,9 triliun.

Realisasi dana investasi tersebut meningkat Rp9,5 triliun dari tahun 2018 periode sama, yakni Rp 58,1 triliun. Peningkatan itu berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja meninggi. Jumlah penyerapan tenaga kerja dalam kurun sama mencapai 71.573 orang. Tidak heran apabila Jawa Barat menyabet penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori Investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) 2019.

 Upaya Pemdaprov Jawa Barat Menarik Investasi

Guna menarik investor, Pemdaprov Jawa Barat berencana membuat Special Economic Zone (SEZ) dengan nama Rebana. Kawasan tersebut berada di antara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan Cirebon.

Jarak pelabuhan dengan bandara tergolong dekat –sekira 30 menit perjalanan–, menjadikan Rebana sebagai primadona bagi investor. Selain itu, harga tanah di kawasan tersebut tergolong rendah. Pun demikian dengan upah buruhnya. Saat ini, Rebana masih dalam tahap perencanaan dan pembangunan infrastruktur menuju kawasan tersebut, seperti Tol Cisumdawu.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, keberadaan Rebana dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dari sekira 5-6 persen menjadi 8-10 persen. ”Hasil kajiannya, kalau kawasan ini berhasil, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bisa melompat dari 5-6 persen menjadi 8-10 persen. Rebana juga diharapkan dapat mendatangkan tiga juta lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi di kawasan tersebut jelas akan semakin cepat,” jelas Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan