Jalan Nasional Banten – Jabar Siap Dilalui Pemudik

BANTEN -Berkondisi baik, jalan nasional di Provinsi Banten dan Jawa Barat (diluar Pantura) dinyatakan siap dilalui pemudik pada liburan idul fitri tahun ini.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, Loly Martina Marief saat memimpin Tim Survey Jalur Mudik 2019, Kamis (16/05).

Survey dimulai pada hari rabu (15/05) di dari Kantor Kementerian PUPR di Jakarta menuju Tangerang-Serang-Merak-Labuan-Anyer-Malingping-Bayah (prov.Banten)-Cibareno-Pelabuhan Ratu-Sukabumi-Cianjur-Bandung-Nagreg-Limbangan-Tasikmalaya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Hari Suko mengatakan pada rute Jakarta hingga pelabuhan penyeberangan Merak sedang dilakukan paket preservasi (long segmen) Jalan Lingkar Barat -Bts. Kota Serang-Bts. kota Tangerang.

”Ini jalur utama pengen­dara dari arah jakarta yang menuju merak tanpa mele­wati jalur Tol. Biasa dilewati pemudik motor ke Pulau Su­matera. Kita akan hentikan pekerjaan patching dan se­bagainya pada H-10 lebaran,” ujar Hari.

Setelah Pelabuhan Merak, ruas menuju selatan dari Merak Hingga Sukabumi merupakan jalur wisata. Menurut Hari, jalur ini melewati beberapa spot wisata misalnya Pantai Carita, Pantai Anyer, dan Pan­tai Tanjung Lesung, Pantai Karanghawu, Pantai Citepus, Pantai Cimaja, dan Rafting Citarik.

”Jalur wisata ini belum padat ketika arus mudik justru padat ketika H+1 seterusnya,” kata Hari.

Kepala BPSDM mengapre­siasi perkerasan jalan yang sebagian besar dalam kon­disi baik sehingga menjamin perjalanan yang nyaman un­tuk pemudik. Namun masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.

”Kesiapan perkerasan su­dah ok sama seperti Pan­tura (Jabar) tapi kerapian dan pelengkap jalan-nya saja yang perlu dikejar. Ba­gus tidak ada lubang-lubang,” katanya.

Menurutnya pada setiap ruas yang ditinjau kebutuhan­nya berbeda, misalnya peng­ecatan marka,penebasan rumput di bahu jalan, nor­malisasi drainase, perbaikan median, dan pekerjaan pat­ching.

”Untuk drainase yang be­lum ada programnya bisa saja menggunakan tenaga Padat Karya. Kalau dia sa­luran tanah kan bisa dipa­cul saja dulu (drainase terbuka). Drainase itu wa­jib, percuma kalau jalan mantap tapi drainase tidak lancar,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan