Balad Jokowi Resmi Dideklarasikan

BANDUNG – Jelang dimulainya masa kampanye Pilpres 2019 pada 23 September 2018, Konsolidasi para pendukung bakal calon Presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin baik pusat maupun di daerah terus dilakukan.

Sabtu (22/9) siang, Puluhan orang disalah satu rumah makan di Cibiru, yang menamakan dirinya BALAD Jokowi melakukan deklarasi dan pembentukan struktur pengurus koordinator daerah untuk kabupaten Bandung Barat, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis, Pangandaran, Garut, Sumedang, dan Karawang.

Ketua Koordinator Pusat Relawan Balad Jokowi M. Muchlas Rowie yang berkesempatan hadir dan melakukan pengukuhan menuturkan, saat ini dirinya fokus untuk melakukan pembentukan struktur relawan disemua kabupaten/kota di Jawa Barat dan Banten sebagai wilayah geraknya.

“Kemarin saya hadir dipembentukan Balad Jokowi di Bekasi, hari ini di Bandung dan esok hari di Kota Serang, Banten. Alhamdulillah, sehari sebelum kampanye dimulai, hampir semua korda di Jabar dan Banten telah dibentuk dan menunggu komando untuk bergerak,” ujar Muchlas Rowie.

Muchlas Rowie menejelaskan, setelah semua korda terbentuk, maka agenda selanjutnya adalah meyakinkan masyarakat Jawa Barat dan Banten, bahwa Pak Jokowi telah banyak berbuat banyak hal, dan layak untuk dilanjutkan.

“Saya minta kepada semua pimpinan dan pengurus disemua korda, untuk meyakinkan orang-orang terdekat bahwa pak Jokowi harus dua periode,” ujar pemilik Monday Media Grup ini.

Anggota Pengarah Relawan Balad JKW, Dani Setiawan yang berkesempatan hadir dan memberi sambutan menyambut baik terbentuknya Balad JKW Korda Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Banjar, Pangandaran dan Karawang.

Dia sangat berharap dapat ini dapat mendorong kemajuan di daerah-daerah tersebut. terbentuknya relawan balad jkw di daerah-daerah.

Dani menyampaikan, dua hal yang hendak didorong dan disosialisasikan terkait apa yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi. Pertama soal keadilam ekomomi. Pada awal kelemimpinannya, ketimpangan ekonomi nyaris 0,42. Namun kini, gini rasio menurut data BPS menurun menjadi 0,38.

“Ada upaya terus menerus Pak Jokowi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kartu sehat misalnya, kini telah membuat banyak orang bisa mengakses pelayanan kesehatan,” ujar Dani Setiawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan