Nico Sebut KIP Terkendala Distribusi

jabarekspres.com, BANDUNG – Percepatan pelaksanaan program Indonesia Pintar Kemendikbud dan Pemerintah Daerah melaksanakan Sosialisasi program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SD BPI dan SD Halimun Kota Bandung, kemarin (9/8).

Anggota Komisi X DPR RI Nico Siahaan mengungkapkan program Indonesia Pintar kerap kali mendapatkan kendala dalam hal distribusi. ”Selama ini program Indonesia Pintar mempunyai kendala yang pertama adalah distribusi ke seluruh Indonesia, kita selain masalah alam, kita mempunyai masalah soal distribusi, yang kedua adalah dari tahun-tahun berubah terus jadi tahun ini bisa dapat tahun depannya tidak dapat jadi ada data yang tidak berlanjut,” kata Nico usai melakukan sosialisasi program KIP.

Sehingga kata dia, dengan berbagai kendala yang terjadi, didapatlah solusi yakni bekerjasama dengan Bank BRI dan akhirnya sekarang anak-anak dibukakan rekening.

”Dengan demikian anak-anak kelas satu SD bisa dapat bantuan ini sampai nanti selesai SMA atau SMK biasanya ada yang dapat kelas 1 tapi kelas 2 tidak dapat, kendalanya nanti kelas 6 lulus kelas 1 smp mesti daftar lagi, dan ribet akhirnya kalau sekarang cukup daftar satu kali simpanan pelajar kemudian nanti dapat kartu ATM kartu itu akan terus ada, dan pemerintah tinggal mengisi saja,” terangnya.

Nico menerangkan, setiap penerima akan di update dari tahun ketahun, karena ada tim verifikasi dari sekolah yang akan melihat secara langsung mampu atau tidaknya orangtua membiayai anaknya ditahun berikutnya.

”Nanti sekolah selaku tim verifikasi terakhir misalnya di sekolah tahun ini anaknya tidak mampu dua tahun kemudian sejahtera dapat pekerjaan orang tua nya punya motor, punya rumah nanti akan direvisi begitu pula yang tadinya cukup akhirnya tidak mampu setelah direvisi dan diberikan bantuannya,” katanya.

Sementara itu, rekening yang akan diberikan kepada siswa tersebut, dibuatkan atas nama anaknya sendiri. Dan ditargetkan sekitar 19 juta siswa yang akan menerima program KIP ini diseluruh Indonesia.

”Rekeningnya atas nama anaknya sendiri semua seluruh indonesia, penerima ini ditargetkan 19 juta siswa RMP. Pemegang KIS, KIP terdahulu atau KKS mereka adalah orang-orang yang pertama kali bisa mendapatkan program indonesia pintar ini, untuk SD 450 ribu, SMP 750 ribu, SMA 1juta rupiah,” tandasnya. (nif/pan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan