647 Calon Brigadir Dinyatakan Lulus

jabarekspres.com, NGAMPRAH– Sebanyak 647 peserta dinyatakan lulus dari total pendaftar sebanyak 900 pada seleksi calon Brigadir di lingkungan Polda Jawa Barat. Menurut Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Supratman, dalam tahapan seleksi calon Brigadir ini berlangsung objektif dan transparan sesuai kuota.”Dalam tahapan seleksi ini dipastikan dilakukan secara transparan. Itu bisa dilihat bersama, bahwa peserta dengan peringkat 10 besar ada dari seorang putra petani, guru dan buruh. Anak siapapun dan dari kalangan apapun asalkan memang anak tesebut berkualitas dan memiliki hak tentu bisa lulus,” tegas Supratman kepada wartawan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Cisarua Kabupaten Bandung Barat, Minggu (6/8).

Setelah lulus, kata dia, para peserta ini diharapkan bisa menjadi polisi terbaik di Jawa Barat. Bahkan, mereka bisa menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk masyarakat. Sebab, polisi harus mampu melayani masyarakat secara maksimal. “Peserta yang lulus ini merupakan peserta yang terbaik setelah melalui tahapan seleksi oleh panitia,” ungkapnya.

Sementara itu, Syarif Ali Munandar,19, anak seorang nelayan Pantai Pangandaran tidak kuasa menahan rasa haru saat dirinya dinyatakan lulus seleksi Brigadir Polri. Syarif dinyatakan lulus bersama 647 peserta seleksi lainnya. Ratusan calon Brigadir ini akan diberikan pelatihan selama tujuh bulan ke depan. “Alhamdulillah saya lulus seleksi di peringkat 360. Ini berkah luar biasa karena dari awal saya tidak menyangka bisa lulus,” ujarnya.

Syarif merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan nelayan asal Kabupaten Pangandaran Supratmono dan Poniyem. Dirinya yang mengaku kali pertama mendaftar dari Polres Ciamis akan terus berusaha meningkatkan prestasi.
“Orangtua saya bercita-cita sejak kecil agar anaknya bisa masuk polisi. Padahal sebelumnya saya berniat ingin kuliah. Tapi, karena ingin membahagiakan orangtua makanya saya mendaftar,” ungkapnya.

Nasib berbeda dirasakan Galang YF,20, peserta asal Tasikmalaya. Dirinya mengaku kecewa karena gagal melanjutkan pendidikan setelah melalui serangkaian tes fisik, psikologi dan akademik. Gilang yang mengaku anak seorang anggota Polisi telah tiga kali mencoba ikut seleksi, namun keberuntungan tak juga menghampirinya. “Saya gagal diujian jasmaninya kata panitia. Kecewa sih tapi mau gimana lagi,” tandasnya. (drx/bun)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan