Mudik 2024, Polda Jabar Imbau Pengusaha Bus Tak Pakai Sopir Tembak

JABAR EKSPRES  – Kepolisan Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengaku akan menindak  para pengusaha atau PO bus yang menggunakan sopir tembak saat angkutan Lebaran Idul Fitri 2024 nanti.

Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus menyebut ini sebagai langkah antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas saat pelaksanaan mudik nanti.

“Kami memberi atensi khusus kepada pengusaha bus wisata agar benar-benar memperhatikan salah satunya faktor kualitas pengemudi sopir dalam hal ini juga, mengecek kemampuannya, jangan sampai menggunakan supir tembak yang tidak memiliki kapasitas yang memberikan implikasi terjadinya kecelakaan,” ucapnya, Senin (1/4).

Selain melarang penggunaan sopir tembak, Wiyagus mengatakan bahwa PO Bus juga diminta untuk memperhatikan kondisi kendaraanya saat digunakan nanti.

BACA JUGA: Renov Rumdin Kejati Tembus Rp 5,4 Miliar, Anggaran Perbaikan Rumah Pejabat vs Rutilahu Jabar Timpang?

“Selain itu, pengusaha bus juga harus benar-benar memperhatikan dan meyakinkan bahwa kondisi kendaraannya baik, layak, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya

Maka dengan adanya hal itu, Wiyagus menuturkan Polda Jabar akan berkomitmen bahwa pelaksana mudik tahun ini dipastikan berjalan aman dan lancar.

“Kami berkomitmen pelaksana mudik 2024 ini bisa mengurangi dan menekan tingkat kecelakaan yang terjadi seperti yang sudah kita lakukan di 2023 di mana kecelakaan baik korban meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan, itu terjadi penurunan dibandingkan 2022. Dan harapan kita tahun 2024 ini juga bisa lebih rendah dari 2023,” pungkasnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub Jabar), akan ada sekitar 22,8 juta jiwa atau 72,12 persen masyarakat di Jawa Barat (Jabar), diprediksi bergerak melakukan perjalanan pulang kampung saat mudik lebaran Idul Fitri nanti.

Bahkan Kepala Dishub Jabar A Koswara menyebut, dari total sekitar 22,8 juta jiwa yang akan pulang kampung, sebagian besar masyarakat memilih melakukan perjalanannya dengan menggunakan roda dua atau sepeda motor.

“Jadi dari sekitar 22,8 juta jiwa atau 72,12 persen masyarakat di Jabar yang berpotensi melakukan pergerakan saat mudik lebaran nanti, 24,02 persennya atau sekitar 5,5 juta jiwa, di prediksi akan bergerak dengan menggunakan sepeda motor,” ucapnya, Sabtu (30/3) kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan