Contoh Teks Khutbah Jumat: Bencana Sebagai Alarm Peringatan dari Alam

Teks Khutbah Jumat
Teks khutbah Jumat tentang bencana alam. (Pixabay)
0 Komentar

Allah Swt telah mengingatkan kita dengan sangat jelas nan tegas bahwa kerusakan yang tampak di darat maupun di laut bukanlah sesuatu yang hadir begitu saja tetapi akibat ulah kita sebagai manusia, agar kita sadar, kembali, dan memperbaiki diri. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Al-Baidhawi dalam Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta’wil, jilid 4, halaman 208 menjelaskan, makna fasad yang berarti kerusakan pada QS. Ar-Rum ayat 41 tersebut, sebagai berbagai bencana alam yang tampak di darat dan laut, karena ulah manusia.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ كَالْجَدْبِ وَالْمَوْتَانِ وَكَثْرَةِ الْحَرْقِ وَالْغَرَقِ وَإِخْفَاقِ الْغَاصَّةِ وَمَحْقِ الْبَرَكَاتِ وَكَثْرَةِ الْمَضَارِّ، أَوِ الضَّلَالَةِ وَالظُّلْمِ وَقِيلَ الْمُرَادُ بِالْبَحْرِ قُرَى السَّوَاحِلِ، وَقُرِئَ: وَالْبُحُورِ. بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ بِشُؤْمِ مَعَاصِيْهِمْ أَوْ بِكَسْبِهِمْ إِيَّاهُ

Baca Juga:Daftar Kode Redeem Free Fire Terbaru 20 November 2025, Klaim Sebelum Kadaluwarsa!Persib vs Dewa United: Reuni Mantan dan Timnas Indonesia

Artinya: “(Kerusakan di darat dan di laut) itu tampak dalam bentuk kekeringan, kematian, banyaknya kebakaran dan tenggelam (banjir atau tsunami), gagalnya usaha, hilangnya keberkahan, meningkatnya mudarat (kesialan), atau berupa kesesatan dan kezaliman. Dan ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laut adalah desa-desa pesisir, dan terdapat pula qira’ah dengan lafaz al-buhur. (Semua itu) disebabkan oleh apa yang diperbuat tangan manusia yakni karena buruknya dampak maksiat mereka atau karena perbuatan mereka sendiri.”

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Fenomena alam yang kita saksikan hari ini, menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang nyata. Banjir datang lebih sering, suhu udara sekitar pemukiman menjadi tidak stabil dan cenderung panas, hutan terus menyusut, dan polusi ada di mana-mana.

Semua ini bukan terjadi tanpa sebab, melainkan akibat dari ulah kita sebagai manusia tamak yang mengabaikan keseimbangan dan melampaui batas yang Allah tetapkan bagi bumi.

Bencana yang terjadi seakan mengajak kita untuk merenung, melihat kembali cara kita memperlakukan bumi, dan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat. Allah menegaskan dalam QS. Asy-Syura ayat 30:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Artinya: “Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).”

0 Komentar