JABAR EKSPRES – Di tengah dorongan kuat pemerintah untuk menekan angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi mulai merapikan strategi lewat jalur pelatihan berbasis kebutuhan industri.
Salah satunya melalui Pelatihan Manajemen Rite yang digelar di Villa Neglasari, Jalan Sirnarasa No. 37B, Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, sebagai upaya memperkuat kompetensi masyarakat yang ingin masuk atau naik kelas di sektor ritel.
Program pelatihan ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ada urgensi yang ingin dijawab, kesenjangan antara kemampuan pencari kerja dengan standar operasional ritel modern serta UMKM yang tengah bergerak ke arah profesionalisasi.
Baca Juga:Inovasi Pelatihan Disnaker Cimahi Diuji di Tengah Pasar Kerja yang Kian SempitDisnaker Kota Cimahi Dorong Inovasi Pelatihan Kerja, Siapkan SDM Adaptif di Era Digital
Kepala Seksi Penempatan dan Transmigrasi Disnaker Cimahi, Andri Gunawan, menjelaskan pelatihan ini dirancang untuk menyambungkan dua titik yang selama ini kerap renggang, kualifikasi calon pekerja dengan kebutuhan nyata dunia kerja.
“Fokusnya adalah memastikan warga Cimahi, khususnya pencari kerja, memiliki kompetensi manajerial ritel yang terstandar. Ini mencakup penguasaan inventaris, pelayanan pelanggan, visual merchandising, hingga manajemen kas,” ujar Andri saat ditemui Jabar Ekspres, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, kemampuan itu penting agar pencari kerja tidak hanya siap pada level lokal, tetapi juga kompetitif di pasar kerja regional.
“Dan juga lulusan pelatihan ini juga didorong untuk memulai usaha ritel mandiri (UMKM). Kami tidak hanya menyiapkan tenaga kerja, tetapi juga menciptakan wirausahawan ritel baru,” cetusnya.
Disnaker Cimahi mengundang dua lembaga eksternal dalam pelatihan ini, BPS dan BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Andri, kehadiran keduanya punya peran penting.
“Tujuannya untuk BPS yaitu melakukan koordinasi dan para peserta mengetahui tentang masalah pengangguran di Kota Cimahi,” ungkapnya.
Sementara itu, sambungnya, BPJS Ketenagakerjaan terlibat sebagai bentuk proteksi bagi para peserta, selama mengikuti pelatihan manajemen ritel tersebut.
Baca Juga:Tekan Pengangguran Lewat Jalur Kompetensi, Disnaker Cimahi Genjot Pelatihan Servis Motor Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Cimahi Bekali Warga dengan Pelatihan Service HP
Dengan kondisi anggaran yang sedang diperketat, Disnaker tetap berusaha agar program pelatihan tidak berhenti di tengah jalan. Andri mengungkapkan strategi yang mereka gunakan.
“Skema Pelatihan Berbasis Kemitraan (Co-Funding) yang bekerja sama dengan BLK. Kurikulum fleksibel dan daring (blended learning),” jelasnya.
Skema ini memotong beban anggaran pemerintah daerah sekaligus memperluas jangkauan pelatihan.
