JABAR EKSPRES – Perumdam Tirta Anom Kota Banjar telah mengambil langkah strategis dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan gizi masyarakat.
Hal ini diwujudkan dengan telah selesainya pemasangan air bersih di tujuh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di wilayah Kota Banjar.
Rinciannya adalah lima sambungan rumah (SR) di wilayah Kota Banjar dan dua SR di Kecamatan Langensari.
Baca Juga:Momentum Hari Pahlawan, Billy Martasandy Ajak Generasi Muda Jadi Pejuang di Era ModernPembangunan PLTA Upper Cisokan Dipastikan Sesuai Aturan dan Bawa Manfaat bagi Masyarakat
Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E Fitrah Nurkamilah, melalui Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Euis Tresna Ekayanti menegaskan bahwa perusahaan siap dan berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan pendistribusian air bersih guna memenuhi kebutuhan operasional dapur-dapur SPPG tersebut.
Yang menggembirakan, layanan khusus ini dijalankan tanpa mengganggu kualitas dan kuantitas pelayanan air bersih kepada seluruh pelanggan lainnya yang telah ada.
Lebih dari sekadar ketersediaan, aspek kualitas dan keamanan air menjadi perhatian utama. Euis dengan tegas menyatakan bahwa air bersih yang disalurkan Perumdam Tirta Anom telah memenuhi standar kualitas air minum yang ketat, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Air bersih yang kami sediakan telah memenuhi standar kualitas air minum yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan telah teruji klinis terbebas dari bakteri E. Coli,” kata Euis, Jumat (14/11/2025).
Atas inisiatif positif ini, Perumdam Tirta Anom Kota Banjar juga menyampaikan apresiasi kepada pihak pengelola SPPG yang telah mempercayakan dan menggunakan air bersih yang aman serta layak konsumsi. Kolaborasi ini dinilai sebagai bagian integral dari kesuksesan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Pemerintah Kota Banjar.
Euis Tresna Ekayanti menjelaskan tentang signifikansi kehadiran air bersih di dapur-dapur SPPG. Menurutnya, air bersih bukanlah sekadar pelengkap, tetapi berdampak langsung pada kualitas akhir penyajian makanan.
“Dengan air bersih, kita dapat mememastikan bahwa makanan yang disajikan sehat dan aman untuk dikonsumsi,” tegasnya.
Baca Juga:Pabrik Pengelolaan Sampah Senilai USD 200 Juta Bakal Dibangun di Jawa Tengah!FSRU Lampung Terima Kargo LNG, Jaga Keandalan Layanan Energi untuk Kelistrikan
Ia melanjutkan bahwa dalam proses pengolahan makanan, air bersih digunakan mulai dari pencucian bahan baku, proses memasak, hingga sanitasi peralatan masak dan makan. Kontaminasi pada salah satu tahap ini berpotensi menggagalkan tujuan pemberian gizi itu sendiri.
