JABAR EKSPRES – Gelombang pembaruan kepemimpinan di tubuh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjar akhirnya menyentuh wilayah inti. PGRI Kota Banjar secara resmi menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXIII tingkat Kecamatan Banjar, yang berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Banjar pada Kamis (13/11/2025).
Konferensi yang dinanti-nanti ini menandai puncak dari rangkaian konferensi di tingkat kecamatan, setelah tiga kecamatan lainnya berhasil menyelenggarakan agenda serupa lebih dulu.
Ketua PGRI Kota Banjar, Encang Zaenal Muarif, menegaskan pentingnya momentum ini untuk menyempurnakan struktur kepengurusan organisasi di tingkat terdepan. Ia menjelaskan bahwa target agar seluruh konferensi cabang di Kota Banjar selesai pada tahun ini harus tercapai.
Baca Juga:PGRI Banjar Desak Pembentukan Dewan Pendidikan, Sebut Infrastruktur dan Suprastruktur Harus BeriringanSistem KSPSTK Dipertanyakan, PGRI Kota Banjar Soroti Anomali Masa Jabatan Kepala Sekolah
“Di Kota Banjar sendiri ada empat kecamatan. Konferensi keempat ini untuk menentukan struktur kepengurusan PGRI di tingkat kecamatan hingga tingkat ranting,” ujar Encang di sela-sela acara.
Encang melanjutkan bahwa tiga kecamatan lain, yaitu Pataruman, Langensari, dan Purwaharja, telah menyelesaikan proses konferensinya. Masing-masing dari mereka telah memiliki struktur organisasi terpilih yang baru, yang siap menjalankan amanah untuk periode lima tahun ke depan, yakni dari 2025 hingga 2030.
Dengan demikian, Konfercab Kecamatan Banjar menjadi penutup sekaligus penyempurna dari keseluruhan proses regenerasi kepengurusan di tingkat cabang.
Lebih dari sekadar memilih pemimpin, Encang menekankan bahwa konferensi ini bertujuan untuk mencari pribadi-pribadi terbaik yang akan mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab. Ia menyampaikan harapan besarnya agar hasil dari konferensi ini melahirkan kader-kader pengurus yang transparan, akuntabel, kapabel, dan berintegritas tinggi. Kualitas-kualitas ini dinilai mutlak untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks.
“Para pengurus cabang yang terpilih nantinya, saya berharap dapat memberikan pelayanan yang baik dan loyal kepada anggota. Mereka harus siap bekerja tanpa pamrih,” pesannya dengan tegas.
Encang juga mengingatkan kembali filosofi dasar berorganisasi yang harus dipegang teguh oleh setiap pengurus. “Mari hidupkan organisasi, jangan ingin hidup dari organisasi,” seru dia,
Ia mengajak seluruh elemen untuk menjadikan PGRI sebagai wadah pengabdian, bukan ladang mencari keuntungan. Dalam penjelasannya mengenai peran strategis PGRI, Encang memaparkan bahwa organisasi ini tidak hanya sekadar wadah untuk memperjuangkan nasib guru. Lebih dari itu, PGRI memiliki misi yang lebih luas dan mendasar.
