2.500 Personel Gabungan Siaga Bencana, Polda Jabar dan Pemprov Bersinergi Tangani Potensi Alam

Apel Gelar Pasukan Tanggap Darurat Siaga Bencana, 2.500 Personel Gabungan Disiagakan Polda Jabar
Sejumlah tim gabungan mempraktikkan evakuasi korban akibat bencana saat apel gelar pasukan siaga tanggap bencana di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11)/ Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebanyak 2.500 personel gabungan resmi disiagakan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) untuk menghadapi tanggapan darurat bencana.

Hal ini disampaikan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan usai memimpin Apel Gelar Pasukan Siaga Bencana 2025 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11).

“Hari ini kita menggelar 2.500 personel gabungan. Tidak hanya Polri, tetapi juga TNI, BPBD, pemerintah daerah, relawan, bahkan pramuka ikut dilibatkan,” ujar Rudi kepada wartawan.

Baca Juga:Bellingham Cetak Sejarah Baru di Liga Champions, Lewati Rekor Legenda Real MadridCristiano Ronaldo Jagokan Arsenal Juara Premier League Musim Ini!

Rudi menekankan bahwa apel gelar pasukan ini bertujuan mengantisipasi dampak bencana alam hidrometeorologi.

Berdasarkan data yang dimiliki Polda Jabar, sepanjang bulan November 2025 telah terjadi 25 kali bencana alam, sementara sejak Januari 2025 tercatat lebih dari 1.500 bencana di seluruh wilayah Jawa Barat.

“Oleh sebab itu kita perlu serius mulai dari beberapa kebijakan Bapak Gubernur dan kesiapan semua teman-teman di Jawa Barat ini untuk siap untuk menyelamatkan, menolong warga apabila terjadi bencana atau terkena dampaknya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pemantauan potensi bencana akan terus dilakukan, termasuk kegiatan pra-bencana seperti peringatan dini, kesiapsiagaan lapangan, hingga pasca-bencana berupa trauma healing untuk menjaga kondisi psikologis masyarakat.

Di tempat yang sama, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Demul) menyatakan bahwa Pemprov Jabar melalui apel ini akan mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk memperkuat kesiapsiagaan.

Salah satunya terkait infrastruktur jalan, yang sering kali menyulitkan akses ke wilayah rawan bencana.

“Biasanya jalannya hancur, infrastrukturnya hancur, dan disitu pengalaman saya selalu kesulitan transportasi pakai apa. Maka dari itu, saya sudah minta misalnya Dinas Kesehatan siapin dong mobil ambulan dengan kelengkapan medicalnya yang memliki kualifikasi off-roader yang bisa turun naik ke daerah-daerah curam,” ucapnya.

Baca Juga:Konsistensi dan Kekompakan Jadi Senjata Persib Taklukkan AsiaASBISINDO Targetkan Market Share Bank Syariah Naik 20 Persen

Selain itu, Pemprov juga akan menyiapkan rumah sakit terapung di wilayah utara dan selatan Jawa Barat. Tahap awal direncanakan 4 rumah sakit terapung dan 4 perahu ambulans untuk mempercepat layanan medis saat bencana.

Demul menambahkan bahwa Gedung Sate akan menjadi pusat koordinasi (call center) untuk seluruh komponen penanganan bencana, termasuk TNI, Polri, Basarnas, Dinas Kesehatan, dan BMKG.

0 Komentar