JABAR EKSPRES – Tahun 2026 diprediksi akan menjadi momen penting bagi para investor dalam menentukan arah portofolio mereka. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, dua aset terus bersaing menjadi pilihan utama untuk melindungi nilai kekayaan, yaitu emas dan bitcoin.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, namun sama-sama dianggap berpotensi menguntungkan. Pertanyaannya, mana yang lebih baik untuk investasi di tahun 2026 emas atau bitcoin?
Memasuki 2026, sejumlah analis memperkirakan inflasi global masih akan tinggi akibat ketegangan geopolitik, pelemahan nilai mata uang, serta perubahan kebijakan suku bunga bank sentral. Situasi ini membuat banyak orang kembali melirik aset lindung nilai yang tahan terhadap gejolak ekonomi.
Baca Juga:Begini Cara Aktivasi Pelaporan SPT Pajak 2025 Lewat Coretax DJPSimulasi Angsuran Pinjaman KUR BRI 2025: Plafon Rp 270 Juta Cicilan Cuma Rp 195 Ribu,Cek Detailnya di Sini
- Emas menjadi pilihan klasik karena nilainya relatif stabil dan terbukti tahan terhadap inflasi.
- Bitcoin menarik perhatian karena potensinya memberikan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat, meski risikonya tidak kecil.
Kedua aset ini kini menjadi simbol dari dua pendekatan investasi yang berbeda: konservatif vs spekulatif.
Keunggulan Investasi Emas di 2026
1. Nilai Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi
Emas dikenal sebagai “safe haven asset”. Saat pasar saham anjlok atau inflasi meningkat, harga emas justru cenderung naik.
2. Likuiditas Tinggi dan Legalitas Jelas
Emas mudah diperjualbelikan dan diakui secara legal di seluruh dunia. Tidak memerlukan teknologi rumit untuk memilikinya.
3. Tersedia dalam Bentuk Digital
Kini kamu bisa menabung emas mulai dari nominal kecil melalui layanan seperti Tabungan Emas Pegadaian, yang aman karena diawasi OJK dan mudah diakses lewat aplikasi digital.
Keunggulan Bitcoin di 2026
1. Potensi Keuntungan Besar
Bitcoin dikenal memiliki fluktuasi harga ekstrem, tetapi juga berpotensi memberikan imbal hasil tinggi. Tahun 2025 saja, beberapa analis mencatat lonjakan nilai signifikan setelah adopsi institusional meningkat.
2. Jumlah Terbatas dan Transparan
Hanya akan ada 21 juta bitcoin di seluruh dunia. Keterbatasan ini membuat nilainya bisa naik seiring meningkatnya permintaan.
3. Transaksi Global Tanpa Batasan
Sebagai aset digital berbasis blockchain, bitcoin memungkinkan transaksi lintas negara tanpa campur tangan pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan.
