JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor gencarkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di berbagai sekolah sebagai upaya menekan kasus anemia di kalangan remaja putri yang kini mencapai 19 persen.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, pencegahan anemia di kalangan remaja putri kini menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah.
Melalui Aksi Bergizi, remaja putri didorong untuk menerapkan pola hidup sehat serta rutin mengonsumsi tablet tambah darah di sekolah.
Baca Juga:Kabar Gembira! Bupati Bogor Sebut akan Ada CFD di Jalan Tegar Beriman Bupati Bogor Rudy Susmanto Targetkan 570 Dapur MBG, Sertifikat SLHS Disiapkan
“Maka gerakan minum tablet penambah darah di setiap sekolah ini langkah yang sangat strategis. Memang tidak hari ini dampaknya, tapi ke depan ketika mereka menjadi ibu, minimal sudah dipersiapkan mental, kesehatan, dan fisiknya agar tidak kekurangan darah,” ujarnya saat menyambangi SMKN 3 Bogor, Selasa (14/10/2025).
Jenal menambahkan, upaya ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menekan angka stunting sejak usia remaja.
Remaja putri yang terbebas dari anemia diharapkan tumbuh sehat dan kelak mampu melahirkan generasi yang kuat dan bebas stunting.
“Semoga ikhtiar ini terus dijalankan di semua sekolah, agar ke depan zero new stunting di Kota Bogor betul-betul bisa terwujud,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini juga diarahkan untuk membangun kesadaran remaja tentang pentingnya gizi dan kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Dengan membiasakan pola makan bergizi seimbang dan konsumsi tablet tambah darah, risiko anemia dapat ditekan sehingga turut mencegah stunting di masa mendatang.
“Aksi Bergizi ini kami fokus pada kampanye bagaimana menerapkan pola makan yang seimbang, gizi seimbang. Tentu ini juga untuk menyiapkan generasi emas 2045 karena dapat mencegah stunting di masa mendatang,” ujar Sri.
Baca Juga:Aspedi Jabar I Fokus Perkuat Kolaborasi dan Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif Lokal BogorBupati Bogor Dukung PMI Perkuat Layanan Kemanusiaan dan Akreditasi Unit Donor Darah
Ia menambahkan, kegiatan minum tablet tambah darah kini dilakukan setiap minggu di seluruh sekolah tingkat menengah pertama dan atas di Kota Bogor, dengan menyasar remaja putri berusia 12 hingga 18 tahun.
Cara tersebut, kata Retno, dinilai lebih efektif dibandingkan pola lama yang hanya dilakukan sebulan sekali.
