Dosen Rekayasa Minyak dan Gas ITERA, Muhammad Rifqi Dwi Septian, menyebut bahwa etanol bahkan memberikan dampak positif bagi performa dan emisi kendaraan.
Kandungan oksigen yang tinggi pada etanol membuat proses pembakaran jadi lebih sempurna, sehingga kadar karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) berkurang drastis.
“Itu membuat emisi lebih bersih dan ramah lingkungan,” kata Rifqi.
Baca Juga:Aplikasi Penghasil Uang Resmi Play Store 2025 Hasilkan Saldo Ewallet Sampai dengan Rp1,2 JutaGeger Penemuan Mayat di Cicaheum Bandung, Wanita Berdaster Ditemukan Mengambang di Sungai Cicabe
Dengan kata lain, campuran etanol bukan hanya aman, tapi juga berpotensi menjadikan BBM Pertamina lebih efisien dan ramah lingkungan.
Sebenarnya, Etanol di BBM Sudah Lama Dikenal
Faktanya, kehadiran etanol dalam bahan bakar bukan hal baru di dunia otomotif.
Bahkan, di buku panduan resmi mobil dan motor yang beredar di Indonesia, disebutkan bahwa penggunaan BBM dengan campuran etanol hingga 10% masih aman digunakan.
Beberapa contoh kendaraan yang mendukung hal ini antara lain:
- Toyota Avanza: Mendukung campuran etanol hingga 10% dengan angka oktan minimal 90 (setara Pertalite).
- Mitsubishi Xpander: Aman menggunakan bensin bebas timbal dengan campuran etanol hingga 10%.
- Honda Vario: Masih dapat beroperasi normal dengan campuran bahan bakar etanol hingga 10%.
Namun, pabrikan tetap mengingatkan agar tidak menggunakan BBM dengan etanol lebih dari 10%, karena bisa menimbulkan risiko seperti:
- Merusak cat tangki bahan bakar.
- Mengganggu selang karet saluran bahan bakar.
- Menimbulkan karat pada tangki.
- Mengurangi kenyamanan berkendara.
Meski menimbulkan pro dan kontra, keberadaan etanol dalam BBM Pertamina sesungguhnya merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil murni.
Campuran etanol, atau yang sering disebut bioetanol, berasal dari sumber terbarukan seperti tebu dan jagung, yang lebih ramah lingkungan.
Banyak negara maju seperti Amerika Serikat dan Brasil sudah lama menggunakan E10 (etanol 10%) hingga E20 (etanol 20%) sebagai bahan bakar standar.
Baca Juga:AdXelerate: Terobosan Programmatic Ads Telkom, Bikin Bisnis Makin CuanDanamon Gandeng Manulife Indonesia dan Universitas Prasetiya Mulya Hadirkan Prasmul EduWealth
Dengan kandungan etanol 3,5%, langkah Pertamina bisa menjadi awal transisi menuju energi hijau tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna kendaraan di Indonesia.
