JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi gangguan keamanan, menyusul serangkaian demonstrasi dan dinamika politik belakangan ini.
Ia menilai, pengalaman tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak termasuk masyarakat, agar lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan di masa depan.
Dedie menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan terus melakukan pemantauan serta mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegah hal-hal yang berpotensi mengganggu ketertiban pasca kerusuhan maupun dinamika politik sebelumnya.
Baca Juga:2 Koridor Biskita Kembali Beroperasi, Warga Kota Bogor: Mobilitas Sehari-hari Jadi Lebih MudahBupati Bogor Terbitkan Surat Edaran: ASN Dilarang Flexing!
Meski demikian, Dedie juga menekankan pentingnya partisipasi warga dalam menjaga keamanan, salah satunya melalui sistem keamanan lingkungan atau Siskamling.
“Siskamling itu benteng pertahanan terakhir di mana masyarakat akan ikut terlibat langsung. Dalam kondisi genting, masyarakat juga harus melindungi dirinya dengan sebuah sistem pertahanan masyarakat sipil yang memadai untuk melindungi aset-aset milik masyarakat, keselamatan jiwa, termasuk juga hal-hal yang sifatnya pribadi,” ujar Dedie Rachim dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (12/9/2025).
Lebih dari sekadar ronda malam, Siskamling menurutnya adalah kearifan lokal yang juga dapat mempererat silaturahmi dan kebersamaan antarwarga.
Sistem keamanan ini pun dianggap sebagai mekanisme perlindungan diri sekaligus bentuk pertahanan mandiri masyarakat.
“Kita tidak bisa selamanya mengandalkan aparat. Masyarakat harus punya sistem pertahanan sendiri, dan Siskamling merupakan bentuk silaturahmi dan keguyuban antar masyarakat yang bisa juga menjadi sebuah proses pertahanan diri yang nantinya bisa menyelamatkan semua,” katanya.
Upaya ini juga dimanfaatkan Pemkot Bogor sebagai bentuk memperkuat koordinasi lintas pihak serta memastikan warga terlibat aktif dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan daerah.