JABAR EKSPRES – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi pilar penting perlindungan sosial di Indonesia sejak lebih dari sepuluh tahun lalu.
Program ini memberikan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi jutaan penduduk.
Namun, dalam perjalanannya, BPJS Kesehatan masih menghadapi tantangan besar, salah satunya tingginya angka peserta yang menunggak iuran sehingga kepesertaan mereka nonaktif dan tidak bisa lagi mengakses layanan kesehatan.
Baca Juga:Santosa Hospital Bandung Raih Juara 1 Digitalisasi Layanan, BPJS Kesehatan Beri Apresiasi Mantan Kadinkes Bandung Buktikan Kesetaraan Layanan JKN: Semua Pasien Diperlakukan Sama
BPJS Kesehatan memahami bahwa banyak peserta bukan tidak mau membayar, melainkan terkendala ekonomi, kurang memahami konsekuensi dari status tidak aktif, atau belum mengetahui cara mengaktifkan kembali kepesertaan.
Dari situ lahirlah solusi Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) yang kini ditingkatkan menjadi New REHAB 2.0.
Melalui program ini, peserta bisa mencicil tunggakan iuran langsung lewat aplikasi Mobile JKN.
Dengan begitu, kepesertaan dapat aktif kembali tanpa harus melunasi semua tunggakan sekaligus.
Pendekatan berbasis teknologi ini menjadi wujud transformasi layanan BPJS Kesehatan yang lebih fleksibel, inklusif, dan solutif.
Angkot Jadi Media Sosialisasi JKN
Untuk memperluas sosialisasi, BPJS Kesehatan Cabang Bandung meluncurkan kampanye kreatif dengan memanfaatkan angkutan kota (angkot) sebagai media informasi.
Sebanyak 20 angkot dipasangi poster mengenai JKN dan New REHAB 2.0 di bagian belakang kendaraan agar mudah dilihat penumpang maupun masyarakat di jalan.
Baca Juga:Kisah Inspiratif Lia Juliani, Hidup Sederhana tapi Konsisten Bayar BPJS Kesehatan Demi Keluarga BPJS Kesehatan Bandung Perkuat Transformasi Digital FKRTL: Fokus pada Bridging hingga Rekam Medis Elektronik
“Angkot punya mobilitas tinggi dan menjangkau hampir seluruh wilayah kota. Dengan poster di angkot, informasi bisa tersampaikan lebih luas dan efektif,” jelas Greisthy E.L. Borotoding, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung.
Ia menambahkan, dengan beroperasinya angkot setiap hari melewati pusat kota hingga pemukiman padat, pesan kampanye JKN akan tersampaikan secara berulang dan alami, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga status kepesertaan tetap aktif.
Sopir Angkot Jadi Pahlawan Informasi
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari para sopir angkot. Salah satunya Masikun, pengemudi rute Kebon Kalapa, Cicaheum, yang merasa bangga bisa ikut serta.
“Saya senang angkot saya dipilih. Ini bukan hanya soal kendaraan, tapi soal menyebarkan manfaat. Saya sendiri sudah merasakan manfaat JKN dan ingin orang lain juga tahu dan ikut merasakannya,” ujarnya.
