Mahasiswa KKN IPB University Ubah Sampah Plastik Jadi Pojok Baca

Mahasiswa KKN IPB University Ubah Sampah Plastik Jadi Pojok Baca
Mahasiswa KKN IPB University ubah sampah plastik jadi pojok baca. Foto: Dok IPB
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Permasalahan sampah plastik di lingkungan perairan masih menjadi tantangan serius di banyak wilayah, termasuk di Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga.

Menyadari hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University berinisiatif mengubah persoalan itu menjadi peluang bermanfaat bagi masyarakat.

Mereka melaksanakan program kuliah kerja nyata ini sejak akhir Juni hingga awal Agustus.

Baca Juga:Wali Kota Bogor Minta Masalah Batas Wilayah Diselesaikan Sebelum Moratorium DOB DicabutApresiasi Raihan Rekor MURI Penyajian Talas Terbanyak, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ingatkan Pemkab Soal Ini

Program utama yang dijalankan adalah pembersihan sampah di aliran sungai desa yang dilakukan rutin dua kali seminggu.

Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada mengangkat sampah, tetapi juga mencegah sampah baru masuk ke aliran sungai melalui pemasangan jaring dan wiremesh di titik-titik strategis.

“Setiap kali turun ke sungai, kami menemukan volume sampah plastik yang cukup banyak,” ujar salah satu mahasiswa anggota KKN, Dzulfiqar Yudha Pranata, Kamis (14/8).

Melihat volume sampah cukup banyak, para mahasiswa IPB ini inisiatif mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Sampah plastik yang terkumpul tidak langsung dibuang, melainkan diolah menjadi ecobrick.

Prosesnya dimulai dengan mencuci dan menjemur plastik, lalu memotongnya kecil-kecil.

Potongan plastik tersebut kemudian dimasukkan secara padat ke dalam botol plastik berukuran 1,5 liter hingga penuh.

Hasil ecobrick selanjutnya dirangkai dan dipadukan dengan potongan triplek sehingga terbentuk satu set furniture berupa satu meja dan dua kursi.

Baca Juga:Sajikan 2.000 Porsi Talas Kukus saat Kirab Merah Putih, Pemkab Bogor Raih Rekor MURIKirab Bendera Merah Putih Raksasa Warnai Semangat HUT ke-80 RI di Kabupaten Bogor 

Menariknya, furniture ini dimanfaatkan untuk membuat pojok baca di SDN Cilubang 05, sekolah yang menjadi lokasi pendampingan KKN.

Anak-anak kini memiliki ruang kecil untuk membaca buku dengan meja dan kursi hasil olahan sampah yang awalnya mencemari sungai mereka sendiri.

“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan mengedukasi. Dengan pojok baca ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan fasilitas baru, tetapi juga pembelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.

Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat untuk mengelola sampah secara kreatif sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan sejak usia dini.

0 Komentar