36 Ribu Serangan Siber Gagal Tembus, Diskominfotik KBB Pastikan Data Penduduk Aman

36 Ribu Serangan Siber Gagal Tembus, Diskominfotik KBB Pastikan Data Penduduk Aman
Ilustrasi serangan siber yang mengancam sistem digital pemerintahan. Dok pixabay
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan bahwa data penduduk yang dikelola pemerintah daerah tetap aman dan tidak mengalami kebocoran.

Hal ini menanggapi isu yang belakangan ramai di media sosial terkait dugaan kebocoran data pribadi jutaan warga Jawa Barat oleh kelompok peretas.

Sebagaimana diketahui, media sosial X dihebohkan dengan unggahan akun DigitalGostt pada Rabu (10/7), pukul 16.33 WIB.

Baca Juga:Nekat Terobos Palang Pintu, Pria Tanpa Identitas Meninggal Terserempet Kereta di Perlintasan BragaDi Tengah Tekanan Newcastle, Manchester United Menanti Jawaban Benjamin Sesko

Dalam pernyataannya, akun yang mengklaim sebagai bagian dari kelompok DigitalGhost tersebut menyebut telah berhasil menguasai data pribadi milik sekitar 4,6 juta warga Jawa Barat.

Unggahan tersebut juga mempertanyakan kesiapan sistem pertahanan siber di Indonesia serta menyindir lemahnya pengamanan data oleh sejumlah instansi pemerintah.

Merespons hal itu, Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan, memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi atau laporan resmi mengenai kebocoran data penduduk yang dikelola Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

“Sejauh ini masih aman, tidak ada peretasan data penduduk. Kami juga belum menerima laporan terkait kebocoran data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) KBB,” ujar Yoppie saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025).

Menurut Yoppie, Diskominfotik KBB telah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) yang secara khusus menangani berbagai bentuk gangguan, ancaman, maupun serangan terhadap sistem informasi milik pemerintah daerah, termasuk situs dan aplikasi yang dikelola oleh Disdukcapil KBB.

“Kami sudah memiliki TTIS. Begitu ada laporan atau indikasi adanya serangan, tim ini langsung bergerak melakukan tindakan perbaikan dan pemulihan agar situs pemerintah kembali berfungsi dengan baik serta aman dari konten-konten negatif,” jelasnya.

Yoppie mengaku bahwa upaya serangan siber terhadap sistem digital Pemkab Bandung Barat bukan hal baru.

Baca Juga:Misi Rashford di Barcelona, Bawa Pulang Trofi Liga ChampionsResmi Dibuka! Pasar Raya 2025 Angkat Warisan Budaya ke Panggung Utama

Berdasarkan catatan internal Diskominfotik, dari Januari hingga akhir Juni 2025 tercatat sekitar 36 ribu upaya serangan yang menyasar aplikasi dan situs web milik pemerintah daerah.

“Serangan siber berdasarkan data dari Januari sampai akhir Juni mencapai 36 ribu. Mayoritas menyerang aplikasi dan website. Untungnya sistem keamanan kami masih cukup kuat. Firewall yang kami gunakan masih mampu menahan serangan tersebut, sehingga tidak sampai terjadi kebocoran,” terangnya.

0 Komentar