Tirta Anom Butuh Rp63 Miliar Untuk Revitalisasi Jaringan Pipa Utama

Petugas saat memperbaiki jaringan pipa utama yang bocor, belum lama ini. Tirta Anom Banjar butuh Rp63 miliar untuk revitalisasi jaringan pipa utama sepanjang 21 kilometer. (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
Petugas saat memperbaiki jaringan pipa utama yang bocor, belum lama ini. Tirta Anom Banjar butuh Rp63 miliar untuk revitalisasi jaringan pipa utama sepanjang 21 kilometer. (Cecep Herdi/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kota Banjar menghadapi tantangan serius dalam penyediaan air minum yang andal akibat infrastruktur pipa utama yang sudah sangat uzur.

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Anom Kota Banjar membutuhkan dana sebesar Rp63 miliar untuk merevitalisasi jaringan pipa induknya yang telah menjadi warisan Pemerintah Kabupaten Ciamis dan belum pernah diganti dalam kurun waktu puluhan tahun.

Kondisi pipa yang sudah lapuk ini mengakibatkan tingginya frekuensi kebocoran, menghambat pelayanan optimal, dan membatasi perluasan jaringan ke pelanggan baru.

Baca Juga:Pemkot Bandung Belum Kaji Jam Masuk Sekolah Intruksi Pemprov Jabar, Fokus Selesaikan SPMBSelain Soroti Lampu Stadion Padam, Marcos Santos Ungkap Kelelahan Pemain Jadi Faktor Arema FC Kalah dari Oxfor United

Wali Kota Banjar, H Sudarsono, menyatakan bahwa kebutuhan dana sebesar itu tidak mungkin dapat diakomodasi sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjar.

Oleh karena itu, Pemkot Banjar mengajukan permohonan pendanaan untuk proyek vital ini kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Revitalisasi pipa utama ini mutlak diperlukan untuk menjamin pasokan air minum yang lebih baik bagi warga Banjar. Namun, dengan besaran biaya mencapai Rp63 miliar, kami harus meminta dukungan dari Pemprov Jabar,” tegas Sudarsono saat dikonfirmasi.

Wali Kota menambahkan bahwa kebutuhan anggaran untuk pembangunan di Kota Banjar saat ini sangat tinggi. Selain revitalisasi pipa air minum yang mendesak, Pemkot juga masih membutuhkan puluhan miliar rupiah untuk memperbaiki berbagai infrastruktur dasar, terutama perbaikan dan pembangunan jalan di berbagai titik di wilayah kota.

“Hal ini menjadikan alokasi anggaran, tantangan tersendiri,” katanya.

Terpisah, Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar, E. Fitrah Nurkamilah, memberikan gambaran teknis mengenai cakupan masalah dan kebutuhan revitalisasi.

Menurutnya, panjang total pipa jalur utama yang kondisinya sudah sangat kritis dan mendesak untuk diganti mencapai kurang lebih 21 kilometer.

Pipa-pipa yang sudah berusia puluhan tahun ini merupakan peninggalan masa sebelum Kota Banjar berdiri sendiri, ketika wilayah ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Ciamis.

Baca Juga:Kisruh Penerimaan Murid Baru di Cimahi, Sistem Online SPMB Dinilai Tak KonsistenMadrid Pertimbangkan Pinjamkan Endrick, The Next Pelé Butuh Panggung

“Kondisi pipa utama yang sudah sangat tua dan lapuk menjadi sumber masalah utama operasional kami di lapangan,” jelas Fitrah Nurkamilah.

Ia menambahkan, kebocoran terjadi hampir di mana-mana dan sangat sering. Setiap kali terjadi kebocoran, selain menyebabkan pemborosan air yang signifikan, juga mengganggu kontinuitas pasokan air ke pelanggan dan memerlukan biaya perbaikan yang terus berulang.

0 Komentar