Hadapi Tantangan Geopolitik Global, ASEAN-China Perkuat Kemitraan Ekonomi

Menteri Luar Negeri Sugiono (tengah) dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN–China di sela-sela rangkaian ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/Post-Ministerial Conference (AMM/PMC) ke-58 di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto/ANTARA)
Menteri Luar Negeri Sugiono (tengah) dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN–China di sela-sela rangkaian ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/Post-Ministerial Conference (AMM/PMC) ke-58 di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto/ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Sugiono menekankan pentingnya memperkuat kemitraan strategis komprehensif antara ASEAN dan China dalam menghadapi tantangan geopolitik global.

Dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN-China di Kuala Lumpur, Malaysia, Sugiono menyambut baik penandatanganan perjanjian ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0 yang akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ekonomi kawasan yang lebih terbuka dan terintegrasi.

“Hubungan ASEAN-China termasuk yang paling dinamis dan berdampak besar di kawasan. Kita harus memastikan bahwa kemitraan ini tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga mampu menghadapi tantangan geopolitik,” kata Menlu Sugiono

Baca Juga:Jangan Gegabah! DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Penerapan Pajak bagi Penjual E-commerceGagal ke Final, Pelatih Dewa United Tetap Puas, Masih Bagian dari Persiapan

Sugiono juga mengapresiasi inisiatif “Visa ASEAN” China untuk mempermudah perjalanan pelaku bisnis dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste.

Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC)-China pada Mei 2025 sebagai langkah strategis pemajuan ekonomi kawasan.

Sugiono mendorong kemajuan ekonomi ASEAN-China di berbagai sektor prioritas, seperti ekonomi digital, transisi energi bersih, ketahanan pangan, dan pembangunan infrastruktur.

“Saatnya menindaklanjuti kesepakatan para pemimpin kita dengan langkah-langkah nyata,” tegasnya.

Menurutnya, kemitraan ASEAN-China perlu terus dikembangkan, tidak hanya dari aspek ekonomi namun juga dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

“Kita harus meningkatkan kerja sama penegakan hukum dan respons bersama terhadap ancaman kejahatan transnasional. Dan kita harus pastikan bahwa wilayah maritime kita tetap menjadi kawasan yang damai sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.

Terkait stabilitas wilayah laut di kawasan, Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk bekerja sama secara erat dengan China dan negara-negara anggota ASEAN lainnya dalam menyelesaikan perundingan Code of Conduct di Laut China Selatan pada 2026.

Kerja sama ekonomi ASEAN-China telah menunjukkan hasil yang signifikan, dengan China menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama lebih dari 16 tahun berturut-turut.

Baca Juga:Pelatih Port FC Puji Mentalitas Tim Usai Lolos ke Final Piala Presiden 2025Kembali Aktif, Satpol PP Sumedang Belum Tahu Soal Izin Pembangunan BTS di Mekarbakti?

ASEAN juga menjadi mitra dagang terbesar bagi China dalam enam tahun terakhir.

Pertemuan PMC ASEAN dengan China sebagai salah satu mitra dialog, rutin dilakukan setiap tahun. Pada gelaran tahun ini, Menlu China Wang Yi turut hadir dalam pertemuan.

0 Komentar