“Kami di daerah hanya mengusulkan nama-nama berdasarkan hasil verifikasi. Yang memutuskan siapa yang diterima atau tidak tetap pihak Kemensos,” tambahnya.
Ia menambahkan, program Sekolah Rakyat tak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembinaan karakter dan keterampilan hidup.
Kurikulum dirancang khusus mencakup pelajaran umum, kesamaptaan, kedisiplinan, keagamaan, olahraga, dan pelatihan keterampilan hidup lainnya.
Baca Juga:Tirta Anom Butuh Rp63 Miliar Untuk Revitalisasi Jaringan Pipa UtamaPemkot Bandung Belum Kaji Jam Masuk Sekolah Intruksi Pemprov Jabar, Fokus Selesaikan SPMB
“Konsep Sekolah Rakyat bukan hanya mendidik dari sisi akademik, tapi juga membentuk karakter. Anak-anak akan hidup dalam sistem asrama yang terkontrol dan terstruktur. Ini menjadi bekal penting untuk kehidupan mereka ke depan,” jelasnya.
“Tenaga pengajar, kurikulum, fasilitas belajar, serta kebutuhan logistik peserta sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kemensos RI. Pemerintah daerah hanya bertugas menyiapkan peserta dan memastikan mereka memenuhi kriteria yang ditetapkan,” sambungnya.
Program ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama keluarga penerima manfaat yang selama ini menghadapi berbagai kendala dalam menyekolahkan anak.
Menurutnya, dengan fasilitas penuh dari negara, orang tua tidak lagi harus mengkhawatirkan biaya pendidikan, makanan, atau perlengkapan sekolah anak mereka.
“Dengan adanya program ini, anak-anak dari keluarga miskin punya harapan masa depan yang lebih cerah. Mereka bisa tumbuh dengan pendidikan dan pembinaan yang layak tanpa membebani orang tua,” ungkap Idad.
Program Sekolah Rakyat juga diharapkan menjadi salah satu cara efektif dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi, sebuah tantangan besar yang selama ini dihadapi banyak daerah, termasuk Kabupaten Bandung Barat.
Hingga kini, Dinas Sosial KBB masih menunggu surat edaran resmi dari Kemensos terkait jadwal dimulainya tahun ajaran perdana 2025/2026.
Baca Juga:Selain Soroti Lampu Stadion Padam, Marcos Santos Ungkap Kelelahan Pemain Jadi Faktor Arema FC Kalah dari Oxfor UnitedKisruh Penerimaan Murid Baru di Cimahi, Sistem Online SPMB Dinilai Tak Konsisten
Namun, berbagai persiapan di tingkat daerah sudah terus dilakukan, mulai dari verifikasi data, seleksi calon peserta, hingga koordinasi lintas lembaga.
“Kami pastikan bahwa semua tahapan berjalan sesuai dengan ketentuan pusat. Begitu ada surat resmi dari Kemensos, kami langsung siap bergerak,” tandasnya. (Wit)
