7 Mobil Toyota yang Sebaiknya Tidak Dibeli, Jangan Tertipu Nama Besarnya

Mobil Toyota yang Sebaiknya Tidak Dibeli
Mobil Toyota yang Sebaiknya Tidak Dibeli
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Toyota merupakan salah satu produsen mobil paling ikonik, terutama di Indonesia. Ketika berbicara tentang Toyota, sebagian besar orang hampir pasti menyebutnya sebagai produsen mobil asal Jepang yang paling andal, berkualitas tinggi, dan memiliki nilai jual kembali yang stabil.

Di satu sisi, anggapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Toyota dikenal akan kualitas rakitan, efisiensi bahan bakar, dan harga jual kembali yang cenderung bertahan. Namun di sisi lain, tidak semua produk Toyota memiliki kualitas dan value sebagus yang dibayangkan.

Dunia otomotif tidak sesederhana itu. Meskipun namanya besar, tetap ada beberapa model Toyota yang sebaiknya dipertimbangkan ulang sebelum dibeli. Mengapa demikian? Karena tidak semua mobil Toyota menawarkan value terbaik.

Baca Juga:Kelebihan dan Kekurangan Mobil Jepang di Indonesia, Belajar dari Merek HondaSkandal Chromebook Rp10 Juta Per Unit, Laptop Kentang Harga Sultan dari Proyek Rp10 Triliun

7 Mobil Toyota yang Tidak Layak Dibeli

Untuk itu, berikut kami ulas 7 mobil Toyota yang sebaiknya dihindari karena berbagai pertimbangan.

  1. Toyota Sienta Generasi Pertama (2015)

Secara konsep, Toyota Sienta generasi pertama terlihat menjanjikan. MPV ini memiliki desain kompak dengan pintu geser (sliding door) yang cocok untuk keluarga muda yang menginginkan tampilan mobil yang berbeda. Namun, di balik konsep menarik tersebut, realitanya tidak seindah yang dibayangkan.

Desain Sienta sangat segmented. Bagi penggemar gaya JDM, mobil ini mungkin terlihat menarik. Namun bagi mayoritas konsumen Indonesia, tampilannya tergolong cukup aneh dan kurang universal. Meskipun desain bersifat subjektif, mari kita tinjau aspek lainnya.

Sienta dibekali mesin berkode 2NR-FE, mesin standar Toyota. Di atas kertas, tenaga maksimumnya mencapai 107 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 140 Nm. Namun, dalam praktiknya, mobil ini terasa kurang bertenaga, apalagi pada varian transmisi manual yang cenderung berisik dan terasa “ngebul”. Sensasinya tidak jauh berbeda dengan Avanza generasi awal.

Ground clearance Sienta terlalu rendah untuk ukuran MPV keluarga, sehingga rentan mentok di jalan bergelombang atau berbatu. Meskipun suspensinya cukup empuk, bahkan lebih nyaman dibandingkan kebanyakan mobil Toyota lainnya, kelembutannya justru membuat mobil mudah limbung saat bermanuver. Ruang kabin pun tergolong sempit, terutama pada baris ketiga yang tampaknya tidak dirancang untuk orang dewasa.

0 Komentar