3. Safir Padparadscha Asal Sumatera
Meskipun lebih populer dari Sri Lanka, jenis safir padparadscha juga ditemukan di Indonesia, terutama di daerah Sumatera. Nama “padparadscha” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “warna bunga teratai” dan batu ini memang memiliki perpaduan warna jingga dan merah muda yang sangat langka dan eksotis.
Di Indonesia, safir jenis ini menjadi sangat mahal karena sangat sulit ditemukan. Warnanya yang lembut dan tidak biasa membuatnya menjadi incaran para kolektor batu mulia kelas atas. Safir padparadscha dengan ukuran di atas 2 karat yang memiliki kejernihan tinggi dan warna merata bisa dijual dengan harga di atas Rp100 juta per karat.
4. Safir Kuning (Yellow Sapphire Kalimantan Timur)
Selain safir biru, Kalimantan Timur juga dikenal sebagai penghasil batu safir kuning. Safir kuning dari Indonesia ini memiliki warna kuning keemasan yang cerah dan sangat menarik. Batu ini tidak hanya populer untuk perhiasan, tetapi juga dipercaya membawa energi positif dan keberuntungan dalam budaya lokal.
Baca Juga:Cara Dapat Saldo DANA Gratis hingga Rp 500.000 dari Aplikasi Game 2025Bocoran Honda Beat 2025, Tampil Makin Gahar dan Futuristik
Nilai safir kuning ditentukan oleh tingkat kejernihan dan kemurnian warnanya. Semakin bersih dan cerah warnanya, semakin mahal harganya. Safir kuning dengan kualitas tinggi dan ukuran besar bisa dihargai mulai dari Rp20 juta hingga Rp80 juta per karat. Jenis ini banyak diburu oleh kolektor batu yang juga memiliki minat pada sisi metafisik batu mulia.
5. Safir Hitam (Black Sapphire Aceh)
Batu safir hitam dari Aceh mungkin terlihat tidak biasa karena tidak memiliki warna transparan seperti safir pada umumnya, tetapi justru di situlah letak keistimewaannya. Warna hitam legamnya yang pekat memberikan kesan mewah, elegan, dan misterius. Batu ini sering dijadikan mata cincin pria karena kesan maskulinnya yang kuat.
Batu safir hitam memiliki kekerasan tinggi dan kilau mengkilap yang membuatnya cocok sebagai perhiasan tahan lama. Nilainya bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp50 juta per karat, tergantung ukuran dan kualitas kilap permukaan. Selain nilai estetis, batu ini juga dipercaya memiliki energi protektif oleh sebagian masyarakat Indonesia.