Apa Itu Resting Bitch Face? Ekspresi Netral Terlihat Jutek

resting bitch face
Ilustrasi (SUMBER FOTO: Freepik/pressfoto)
0 Komentar

6. Ketidaksesuaian Ekspresi dan Perasaan Sebenarnya

Salah satu tanda yang paling membingungkan orang lain adalah ketidaksesuaian antara ekspresi dan perasaan. Seseorang dengan RBF bisa merasa senang atau netral, tetapi orang di sekitarnya menilai ia sedang marah atau kesal.

7. Fitur Wajah Tertentu

Bentuk fisik wajah juga memengaruhi. Contohnya, bentuk mata yang menurun, bibir yang cenderung melengkung ke bawah, dan posisi alis yang tegas sering menjadi penyebab utama wajah tampak jutek meski sebenarnya tidak demikian.

Apakah Resting Bitch Face Berbahaya?

Resting Bitch Face bukan gangguan psikologis ataupun kondisi medis, melainkan murni adalah fenomena sosial yang berhubungan dengan persepsi orang lain terhadap ekspresi wajah tertentu.

Baca Juga:Menaker Sebut Kawasan Industri Perluas Lapangan Kerja4 Rekomendasi Kopi Susu Sachet Rendah Gula

Penelitian bahkan membuktikan, banyak orang dengan RBF sama sekali tidak sadar jika wajah mereka terlihat ‘jutek’ atau ‘galak’ di mata orang lain.

Meskipun tidak berbahaya, RBF bisa memengaruhi cara orang lain bersikap. Sebagian orang dengan RBF sering mengaku dianggap sombong, sulit didekati, atau bahkan sering disalahpahami oleh orang baru yang belum mengenal kepribadian mereka secara mendalam.

Penyebab RBF

Ada beberapa faktor yang diyakini berkontribusi pada munculnya Resting Bitch Face, yaitu:

1. Genetik dan Anatomi Wajah

Bentuk struktur wajah seperti kontur alis, bentuk mata, dan lengkungan bibir sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik.

2. Kebiasaan Otot Wajah

Tanpa disadari, kebiasaan menggunakan otot wajah tertentu dalam jangka panjang bisa membuat otot-otot wajah beradaptasi membentuk pola ekspresi default yang sama.

3. Faktor Psikologis

Beberapa orang secara alami membangun ekspresi ‘serius’ atau ‘tertutup’ sebagai mekanisme perlindungan diri. Pengalaman hidup juga bisa membentuk pola ekspresi ini secara tidak sadar.

Penelitian Tentang RBF

Penelitian tentang RBF sudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi analisis wajah, salah satunya melalui perangkat lunak FaceReader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wajah orang dengan RBF menampilkan ekspresi ‘penghinaan’ atau ‘rasa tidak suka’ dua kali lebih sering dibandingkan wajah netral biasa.

0 Komentar