JABAR EKSPRES – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, siap menjadi lokasi kegiatan Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua.
Diketahui, Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua itu, rencananya dijadwalkan mulai pada Minggu, 22 Juni 2025 nanti.
Sejumlah kepala daerah di Indonesia, dikabarkan akan turut mengikuti seluruh kegiatan Retret di IPDN selama lima hari, tepatnya sampai pada Kamis, 26 Juni 2025 mendatang.
Baca Juga:Pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang Dimulai, Tiang Pancang Pertama Resmi DitanamTraining Center Tirta Pakuan Bogor Jadi Pusat Pelatihan Skala Nasional
Kepala Biro Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat IPDN, Arief M Edie mengatakan, pihaknya telah melakukan segala persiapan, guna mendukung seluruh kegiatan sebagai lokasi Retret.
“Persiapan kami tempat sudah (ditentukan). Jadi wisma, spot untuk olah raga, kemudian untuk kelas kami fasilitasi,” katanya di Lapang Upacara IPDN, Rabu (18/6).
Arief menerangkan, mengenai jumlah pasti para kepala daerah yang akan mengikuti kegiatan Retreat di IPDN, totalnya ada 91 peserta.
“InsyaAllah (IPDN) siap (menjadi tuan rumah Retret),” terangnya.
Adapun beberapa fasilitas yang nantinya akan digunakan selama kegiatan Retret, disampaikan Arief bahwa IPDN sudah menyiapkan empat tempat.
“Asrama, kemudian tempat belajar, tempat olahraga dan kemudian tempat makan,” bebernya.
Dijelaskan Arief, mengenai alasan dipilihnya IPDN Kampus Jatinangor menjadi tuan rumah Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua, ini merupakan kewenangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kami hanya diminta mempersiapkan tempatnya saja. Mulai asrama, tempat belajar, tempat olahraga, tempat makan, itu sudah siap semua,” jelasnya.
Baca Juga:Kepala KCD XIII Dianggap Angkuh, Bupati Herdiat Sindir: Sudah Tidak Betah di Ciamis?UMKM Bandung Digembleng Penggunaan Teknologi dan AI
Arief menyampaikan, untuk pelaksanaan kegiatan Retret, karena seluruh fasilitas IPDN dinilai cukup mumpuni, sehingga pihaknya memanfaatkan semua fasilitas yang ada dan tak melakukan penambahan apapun.
“Untuk teknis (pelaksanaan) kita mengikuti dari sana (Kementerian Dalam Negeri). Untuk panitia dan masalah teknis, itu nanti bisa langsung ditanyakan ke Kemendagri,” imbuhnya.
“Termasuk terkait teknis kegiatannya, semua nanti yang jelaskan dari Kementerian,” pungkas Arief. (Bas)