Demi Aspirasi Warga Binaan, Anggota DPR RI Agun Gunandjar Tetap Reses ke Lapas Meski Pakai Tongkat

Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota DPR-RI Dapil 10 (Ciamis, Kuningan, Pangandaran, Kota Banjar), saat melaksanakan reses ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar, Selasa (10/6/2025)
Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota DPR-RI Dapil 10 (Ciamis, Kuningan, Pangandaran, Kota Banjar), saat melaksanakan reses ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar, Selasa (10/6/2025)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Semangat pengabdian mengalahkan rasa sakit. Itulah yang ditunjukkan Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota DPR-RI Dapil 10 (Ciamis, Kuningan, Pangandaran, Kota Banjar), saat melaksanakan reses ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar, Selasa (10/6/2025).

Meski tengah dalam kondisi tidak fit akibat patah tulang kaki kiri, politikus senior Partai Golkar itu tetap memenuhi janji untuk menyerap aspirasi warga binaan dan pengelola Lapas.

Agun tiba di Lapas Banjar dengan menggunakan tongkat penopang, terlihat jelas langkahnya yang hati-hati namun tekadnya yang bulat. Pasca menjalani operasi, anggota DPR yang menjabat sejak 1997 ini menegaskan bahwa tugas menyerap suara rakyat, termasuk di balik jeruji, tidak boleh terhenti.

Baca Juga:Serbuan Produk Impor Ancam Industri Tekstil, Serikat Buruh Cimahi Konsolidasi Hadapi Gelombang PHKTiga Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi, DLH Cimahi Isyaratkan Sanksi dalam Waktu Dekat

“Saya bekerja dengan niat ibadah, jadi bukan penghalang bagi saya meski kondisi saya sedang tidak normal. Saya terpaksa harus menggunakan tongkat untuk membantu saya bisa berjalan,” ujar Agun kepada awak media di sela-sela kunjungannya.

Keteguhan hati Agun ini mendapat apresiasi dari pihak Lapas dan para warga binaan yang ditemuinya.

Hasil reses yang digelar dalam kondisi fisik terbatas itu bukan tanpa hasil. Agun menyatakan telah mengumpulkan berbagai aspirasi penting dari Lapas Banjar, salah satu isu kritis yang akan dibawanya ke Senayan adalah kekurangan tenaga medis dokter di dalam lapas.

“Kami menyerap berbagai aspirasi dari Lapas Banjar ini, salah satunya kekurangan SDM tenaga medis dokter,” tegas Agun.

Kekosongan posisi dokter ini berdampak langsung pada pelayanan kesehatan bagi ratusan warga binaan.

Kepala Lapas Kelas IIB Banjar, Tutut Prasetyo, membenarkan kondisi sulit yang dihadapi terkait tenaga medis.

“Dokter yang ada di sini meninggal dunia, jadi untuk sementara ini kosong,” jelas Tutut.

Baca Juga:Pesan Kebijakan Kerap Tersendat, INOVASI Latih Komunikasi Aktor Pendidikan DaerahKeberadaan Truk ODOL Jadi Cerminan Kacau Balau Tata Kelola

Ia menambahkan, selain menyampaikan permasalahan ini kepada Agun, pihak Lapas juga telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar.

Kekosongan posisi dokter ini menjadi beban berat mengingat Lapas Banjar saat ini menampung setidaknya 494 warga binaan dan narapidana.

“Minimal harus ada tenaga medis dokter satu orang untuk melayani kondisi medis di dalam lapas. Minimal satu dokter,” pungkas Tutut menekankan urgensi penambahan SDM kesehatan.

0 Komentar