JABAR EKSPRES – Koin kuno menjadi salah satu barang koleksi yang semakin dicari oleh kolektor dan penggemar numismatik (kolektor uang logam dan kertas).
Salah satu koin yang cukup populer di kalangan kolektor Indonesia adalah koin kuno Rp 500 bergambar bunga melati.
Koin ini tidak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menyimpan nilai artistik yang tinggi. Pada tahun 2025, harga koin kuno Rp 500 Bunga Melati mengalami fluktuasi harga yang menarik untuk dicermati, tergantung pada kondisi fisik, tahun cetakan, serta kelangkaannya.
Baca Juga:Cara Jual Koin Kuno 50 Perak Komodo Hingga Ratusan Juta10 Tanaman Hias Pembawa Rezeki, Datangkan Keberuntungan
Sejarah Singkat Koin Kuno Rp 500 Bunga Melati
Koin kuno Rp 500 Bunga Melati pertama kali diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1991 sebagai bagian dari seri mata uang logam baru. Koin ini dicetak dari bahan alumunium-bronze dengan warna kuning keemasan, berat 5,3 gram, dan diameter 24 mm.
Di bagian depan (avers), terdapat gambar bunga melati bunga nasional Indonesia yang melambangkan kesucian dan kesederhanaan. Di bagian belakang (revers), terdapat angka nominal “500” dan lambang Garuda Pancasila.
Seiring waktu, koin ini tidak lagi diproduksi dan mulai langka di pasaran. Hal ini membuatnya menjadi incaran kolektor, terutama yang mencari koin dalam kondisi baik atau bahkan uncirculated (belum pernah beredar).
Faktor yang Mempengaruhi Harga Koin
Sebelum membahas harga terbarunya, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga koin kuno, yaitu:
1. Tahun Cetak
Koin kuno Rp 500 Bunga Melati dicetak dengan beberapa varian tahun, seperti 1991, 1992, 1997, dan 2003. Varian tahun yang lebih langka umumnya memiliki harga lebih tinggi.
2. Kondisi Fisik Koin
- UNC (Uncirculated): Koin belum pernah dipakai, tanpa goresan, mengilap seperti baru. Harga tertinggi.
- EF (Extremely Fine): Koin pernah beredar tetapi hanya sedikit aus.
- VF (Very Fine): Koin terlihat jelas namun memiliki tanda-tanda pemakaian.
- F (Fine) hingga G (Good): Koin aus dan harga jauh lebih rendah.
3. Kelangkaan dan Permintaan Pasar
Koin yang sulit ditemukan di pasaran, apalagi dalam kondisi bagus, akan memiliki harga lebih tinggi. Selain itu, semakin banyak peminat atau kolektor yang mencarinya, maka harga akan ikut naik.