JABAR EKSPRES – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperkuat sinergi strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperluas implementasi Program Makan Bergizi (MBG) melalui pembentukan ribuan Sentra Pemberdayaan Pangan Gizi (SPPG).
Kolaborasi ini ditujukan untuk memberdayakan pelaku UMKM lokal, membuka lapangan kerja luas, dan memastikan distribusi gizi yang merata di seluruh Indonesia.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan bahwa pihaknya hadir sebagai mitra aktif BGN untuk memastikan ekosistem UMKM tumbuh bersama program MBG.
Baca Juga:Disdukcapil dan PKK Ciamis Kolaborasi Tingkatkan Kesadaran Dokumen KependudukanStok Beras Melimpah, Pemerintah Kaji Ekspor Beras Indonesia
“Kita ingin kehadiran negara tidak hanya memfasilitasi pendidikan, tapi juga membantu anak-anak meraih cita-cita mereka melalui gizi yang baik dan lingkungan ekonomi yang hidup,” lanjutnya.
Tak hanya itu, untuk menjamin kelayakan dan perlindungan pekerja, Kementerian UMKM juga menekankan pentingnya jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan dan sertifikasi higienis pangan.
“Setiap SPPG melibatkan setidaknya 15 supplier UMKM, artinya, dari 30 ribu SPPG yang ditargetkan tahun ini, akan ada sekitar 450 ribu UMKM yang terlibat langsung, dan total pekerja yang disasar mencapai 1,5 juta orang,” jelas Dadan.
Ia menambahkan bahwa program MBG membawa dampak ekonomi yang signifikan. Contohnya di Kabupaten Bandung, target pembangunan 361 SPPG diproyeksikan menggerakkan dana hingga Rp361 miliar per tahun.