8 Desa di Lembang Dilanda Bencana, Kampung Ciburial Jadi Titik Paling Parah

Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan masyarakat tengah membersihkan material longsor di Desa Cibogo, Lembang, Bandung Barat. Dok istimewa
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan masyarakat tengah membersihkan material longsor di Desa Cibogo, Lembang, Bandung Barat. Dok istimewa
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih melakukan assesmen untuk mengetahui besaran dampak longsor tebing di Desa Cibogo, Kecamatan Lembang.

Sekedar diketahui, bencana longsor yang menerjang Kampung Ciburial RT 02 RW 04, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang terjadi pada Rabu (15/5) petang, tebing puluhan meter longsor menimpa kolam pemancingan, mushola, serta pemandian umum.

Saat kejadian, sekitar 25 orang berada di area bawah tebing. Tiba-tiba material longsoran berupa tanah dan ranting menimpa sejumlah warga yang tengah memancing.

Baca Juga:Wacanakan Pemilihan Kepala Desa Lewat E-Voting, Dedi Mulyadi: Untuk Mempermudah!Tidak Ada Ruang untuk Premanisme, Polrestabes Bandung Ajak Warga Aktif Melapor

Berdasarkan tayangan video yang beredar, warga berupaya menyelamatkan diri dengan menjauhi lokasi. Beberapa orang mengalami luka ringan langsung dievakuasi ke poliklinik untuk mendapatkan pengobatan.

Ided menjelaskan, dampak cuaca ekstrem menyebabkan bencana di delapan desa seperti longsor, banjir, tiang listrik roboh dan sebagainya. Akan tetapi yang terparah terjadi di Desa Cibogo.

“Kami ingatkan warga tetap waspada karena wilayah Lembang masih berpotensi turun hujan,” ujarnya.

Ketua RW setempat, Cucu Rukmana menerangkan, sebelum longsor besar, para pemancing melihat longsoran kecil yang memutus saluran air. Tak berselang lama, longsor susulan tebing setinggi 50 meter terjadi.

“Ada 20 orang di lokasi, delapan orang terseret tapi berhasil selamat, satu orang dirujuk. Isunya kemarin ada warga tertimbun, ternyata yang bersangkutan sudah pulang ke rumahnya. Jadi dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ungkap Ujang.

Ia menyebut, 19 jiwa harus mengungsi karena rumahnya rawan longsor susulan. Saat ini warga setempat gotong royong mengevakuasi sarana umum seperti jamban dan mushala yang biasa digunakan warga.

“Lima kepala keluarga terdampak, mereka sementara ditampung di balai RW. Kalau untuk kolam pemancingan mungkin sementara ditutup dulu hingga kondisi aman,” tandasnya. (Wit)

0 Komentar