JABAR EKSPRES – Kali ini kami akan mengungkap dugaan penipuan dari aplikasi Risetcar, yang diklaim sebagai aplikasi penghasil uang. Modus dalam aplikasi ini adalah dengan menyewa kendaraan, dalam bentuk mobil.
Jika kita lihat pada menu Toko, terdapat beberapa produk yang bisa disewa. Salah satunya adalah produk gratis yang tampaknya ditujukan untuk pengguna baru. Terlihat ada menu Free, dan ketika kita mencoba untuk membelinya, masa berlakunya hanya dua hari dengan tingkat pengembalian sebesar 7%. Setelah diklik dan dibayar, produk langsung aktif.
Namun, hal ini tampaknya hanya digunakan sebagai pancingan agar pengguna tergoda untuk melakukan deposit ke dalam aplikasi. Selanjutnya, pengguna akan diminta untuk mengeluarkan modal. Semakin besar modal yang dikeluarkan, semakin besar pula pendapatan yang dijanjikan.
Baca Juga:Konon 4 Uang Koin Kuno Termahal di Indonesia Bisa Buat Mendadak jadi SultanFakta Batu Mustika Merah Delima Ternyata Ada Warna Lain, Terbukti Bisa Pancarkan Wibawa
Modus seperti ini sudah sering digunakan oleh berbagai aplikasi berbasis skema Ponzi. Beberapa waktu lalu, sempat viral aplikasi dengan modus sewa powerbank, yang akhirnya terbukti sebagai penipuan (scam) dan menimbulkan banyak korban.
Hal yang sama kemungkinan besar akan terjadi pada aplikasi Risetcar. Cepat atau lambat, aplikasi ini juga berpotensi menjadi scam. Tidak ada aplikasi investasi yang bisa menjanjikan pengembalian pasti seperti ini, kecuali itu adalah bentuk penipuan investasi bodong.
Apalagi, jika benar aplikasi ini adalah perusahaan penyewaan mobil, maka seharusnya keuntungan berasal dari proses sewa-menyewa yang nyata, bukan dari skema deposit dan iming-iming imbal hasil tinggi. Kita bahkan bisa melihat bahwa tingkat pengembaliannya bisa mencapai 163%, angka yang sangat tidak masuk akal.
Selain itu, kendaraan yang ditampilkan pun tampaknya tidak nyata. Kemungkinan besar hanya ada satu atau dua mobil sebagai contoh untuk meyakinkan pengguna bahwa mereka benar-benar menyewakan mobil. Padahal, itu hanya sekadar tampilan agar para pengguna percaya.
Lalu, siapa sebenarnya yang menyewa mobil-mobil tersebut? Sebab, aplikasi ini hanya menawarkan skema investasi semata, tidak seperti aplikasi transportasi seperti Grab atau Gojek yang memang memungkinkan kita memesan mobil secara langsung. Dalam aplikasi seperti Grab dan Gojek, penghasilan diperoleh oleh pengemudi, sementara pengguna jasa tidak mendapatkan keuntungan finansial. Hal ini berbeda dengan aplikasi penipuan seperti Risetcar.