JABAR EKSPRES – Kemiskinan bukan semata-mata tentang tidak memiliki uang, melainkan tentang terbatasnya pilihan hidup. Bagi banyak orang yang hidup dalam kondisi serba terhimpit, terkadang hanya ada dua pilihan yang tersedia: bertahan dalam ketidaktahuan atau mengambil risiko besar. Di Indonesia, bagi sebagian masyarakat miskin, salah satu jalan yang tampak memungkinkan adalah melalui pinjaman online (pinjol) dan judi online. Bukan karena mereka tidak memahami risiko dari keduanya, tetapi karena dalam kondisi terdesak, jalan pintas sering kali tampak sebagai satu-satunya harapan yang tersisa.
Pertanyaannya adalah: mengapa orang miskin bisa terjebak dalam jalan sempit ini? Apa yang membuat mereka terus terjerumus dalam jerat pinjol dan judi online?
Kami akan membahas bagaimana kemiskinan, ketidakpastian ekonomi, dan tekanan sosial menciptakan lingkaran kekalahan yang tampak tidak berujung. Semua itu berakar dari sistem yang abai terhadap mereka yang paling terpinggirkan.
Hari ini, di berbagai sudut kota besar hingga ke pelosok desa, kemiskinan yang dialami masyarakat bukan lagi sekadar soal kekurangan, tapi telah berubah menjadi kemiskinan yang menyeret mereka ke jurang keputusasaan. Mereka tidak hanya kekurangan uang, tetapi juga kehilangan harapan.
Kemiskinan dan Terbatasnya Pilihan Hidup
Ketika harga kebutuhan pokok terus naik sementara penghasilan tetap stagnan, banyak orang akhirnya dipaksa untuk memilih: bertahan dalam kelaparan atau mengambil jalan pintas yang tampaknya lebih cepat memberi solusi, meskipun dengan risiko kehancuran yang sama besar.
BACA JUGA: Sejumlah Negara Larang Worldcoin Bukan Karena Bisa Hasilkan Uang Instan
Itulah mengapa banyak orang akhirnya beralih ke pinjaman online dan judi online. Bukan karena malas mencari informasi atau tidak memahami bahayanya, melainkan karena mereka berada dalam kondisi kepepet secara ekstrem. Mereka membutuhkan solusi instan di tengah sistem yang lamban, tidak responsif, bahkan terkadang justru menjadi penghambat.
Dalam kondisi seperti ini, pinjaman online dan judi online tampak seperti tali penyelamat bagi orang-orang yang sedang tenggelam. Namun ironisnya, tali itu justru terikat pada batu yang lebih berat.
Yang membuat situasi ini semakin berbahaya adalah kemudahan akses terhadap “solusi instan” tersebut. Tak perlu ke bank, tak harus punya slip gaji—cukup memiliki ponsel dan koneksi internet, dan uang pun bisa cair dalam hitungan menit.