PT Jaswita Jabar Catat Laba Rp3,6 Miliar di 2024, Efek Efisiensi?

JABAR EKSPRES – Di balik polemik proyek wahana di Puncak Bogor yang dibongkar, ternyata PT Jaswita Jabar memiliki catatan positif pada tahun buku 2024. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jabar itu mencatatkan laba bersih setelah pajak penghasilan sebesar Rp3,6 miliar.

Itu berdasarkan data data Laporan Tahunan 2024 perusahaan tersebut. Laba itu meningkat dibanding perolehan pada 2023 yang berada di angka Rp1,5 miliar. Atau meningkat sekitar 106 persen.

Dalam dokumen itu pula dilaporkan bahwa PT Jaswita Jabar mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp101,2 miliar. Pendapatan itu menunjukkan tren positif, meningkat 5 persen jika dibanding pada 2023 yang hanya di angka Rp95,9 miliar.

PT Jaswita Jabar selama 2024 melakukan berbagai langkah efisiensi dan optimalisasi unit bisnis, di antaranya dengan menekan beban pokok ataupun beban usaha perusahaan. Utamanya di kantor pusat.

BACA JUGA:Komisaris PT Jaswita Ngaku Sudah Sering Ingatkan Direksi untuk Bongkar Proyek di Puncak Bogor

Beban usaha perusahaan menurun 25 persen di banding tahun sebelumnya. Efisiensi itu dipengaruhi oleh menurunnya beban pemasaran sebesar 43 persen. Perusahaan juga menerapkan efisiensi pada beban pegawai. Sehingga turun sebesar 21 persen.

Lalu beban kantor turun sebesar 31 pesen. Dan efisiensi beban penyusutan turun sebesar 25 persen.

PT Jaswita Jabar sendiri mengelola sejumlah unit usaha. Mulai dari pengelolaan wisata Waduk Darma, perjalanan wisata, hingga pengelolaan hotel seperti Grand Hotel Preanger di Kota Bandung.

PT Jaswita Jabar sempat menjadi sorotan di awal kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Itu terkait wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor. Proyek itu milik PT Jaswita Lestari Jaya yang merupakan anak usaha PT Jaswita Jabar. Proyek itu dibongkar Dedi Mulyadi karena dinilai merusak lingkungan.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan