JABAR EKSPRES – Koin kuno pecahan Rp100 bergambar Rumah Gadang menjadi salah satu buruan para kolektor numismatik di Indonesia.
Koin ini, yang pertama kali diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1978, memiliki nilai historis dan estetika tinggi.
Gambar Rumah Gadang pada sisi belakang koin merepresentasikan budaya Minangkabau, sementara sisi depan memuat lambang Garuda Pancasila dan tulisan “Bank Indonesia”.
Walau nominalnya hanya Rp100, harga koin ini di pasar kolektor bisa melambung tinggi, bahkan mencapai Rp100 juta, tergantung pada kondisi, kelangkaan cetakan, dan nomor tahun produksi.
Bagi kamu yang memiliki koin ini dan tertarik menjualnya, berikut adalah sepuluh cara efektif untuk menjual koin kuno Rp100 Rumah Gadang agar bisa memperoleh harga fantastis, yuk simak ulasan berikut!
10 Cara Jual Koin Kuno Rp100 Rumah Gadang Bernilai hingga Rp100 Juta
1. Jual di Marketplace Online (Tokopedia, Shopee, Bukalapak)
Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee memiliki kategori khusus untuk uang dan koin kuno. Banyak kolektor aktif mencari koin langka di sana.
Kamu bisa membuka akun penjual, memotret koin dari berbagai sudut, dan menjelaskan kondisi fisik, tahun terbit, serta tingkat kelangkaannya.
Tpis tambahan gunakan kata kunci seperti “Koin Rp100 Rumah Gadang 1978 langka”, dan sertakan keterangan “UNC” jika kondisi masih sangat baik.
2. Gabung Komunitas Facebook Kolektor Koin Kuno
Facebook menjadi wadah aktif para kolektor koin Indonesia. Grup seperti:
- Kolektor Koin & Uang Kuno Nusantara
- Jual Beli Koin Langka Indonesia
- Numismatik Indonesia
Facebook sering menjadi tempat transaksi langsung antara penjual dan kolektor. Di dalam grup ini, Anda bisa mengunggah foto koin Rp100 dan langsung menerima penawaran.
3. Jual di eBay untuk Kolektor Internasional
Jika ingin menjangkau pembeli luar negeri, situs eBay bisa menjadi opsi terbaik. Kolektor asing dari Jepang, Eropa, dan Amerika sangat menghargai koin langka dari Asia, terutama jika memiliki desain budaya seperti Rumah Gadang.
Pastikan kamu memiliki akun PayPal dan memahami sistem pengiriman internasional. Biasanya kolektor luar negeri akan menawarkan harga lebih mahal dibanding pasaran Indonesia.