JABAR EKSPRES – Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah untuk tahun ajaran 2025/2026 memang menarik perhatian banyak orang. Bukan hanya menawarkan pendidikan gratis dengan fasilitas lengkap, banyak juga yang bertanya-tanya apakah siswa Sekolah Rakyat bisa mendapatkan uang saku?.
Simak penjelasan lengkap tentang manfaat bersekolah di Sekolah Rakyat, termasuk kemungkinan mendapatkan uang saku, serta cara mendaftarnya.
Selain pendidikan, asrama, makan, seragam, dan perlengkapan sekolah yang disediakan gratis, siswa di Sekolah Rakyat juga berpotensi mendapatkan uang saku.
Pemerintah merancang program ini agar siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin benar-benar bisa fokus belajar tanpa khawatir tentang kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, ada bantuan tunai atau uang saku bulanan yang diberikan kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan pribadi, seperti alat tulis tambahan, perlengkapan pribadi, atau keperluan kecil lainnya.
Baca juga : Rekomendasi Sekolah Kedinasan Langsung Kerja untuk 2025
Uang saku ini sifatnya sebagai bantuan dan akan diberikan berdasarkan kebijakan masing-masing satuan pendidikan serta evaluasi dari pihak pengelola Sekolah Rakyat.
Dengan fasilitas penuh dan tambahan uang saku, Sekolah Rakyat benar-benar menjadi solusi lengkap untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan!
Setiap siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan:
- Pendidikan formal setara SD, SMP, atau SMA
- Asrama gratis
- Seragam sekolah
- Makan 3 kali sehari
- Buku pelajaran dan perlengkapan sekolah
- Bimbingan karakter, nasionalisme, dan kepemimpinan
- Pelatihan keterampilan vokasional dan kewirausahaan
- Pemeriksaan kesehatan rutin
- Dukungan uang saku untuk kebutuhan pribadi
Dengan konsep ini, siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara mental, fisik, dan siap untuk bersaing di dunia nyata.
Cara Daftar Sekolah Rakyat 2025
Bagi kamu yang ingin bergabung dengan Sekolah Rakyat, berikut langkah-langkah pendaftarannya:
- Pastikan Kamu Memenuhi Syarat
- Berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) (Desil 1–3).
- Maksimal usia 21 tahun untuk pendaftar jenjang SMA.
- Sudah lulus jenjang pendidikan sebelumnya (SD/SMP).
- Memiliki motivasi belajar yang tinggi dan kesiapan akademik.
- Orang tua atau wali bersedia menandatangani surat perjanjian mendukung anak hingga lulus.