Urutan Bacaan Dzikir Setelah Sholat, Sesuai Tuntunan Sunah

JABAR EKSPRES – Dzikir sering kali diidentikkan dengan doa setelah sholat wajib, padahal berdzikir bisa dilakukan kapan saja termasuk diluar waktu tersebut.

Sesuai dengan artinya, Dzikir adalah ingat pada Allah, bisa dilakukan kapan saja, namun banyak yang memilih waktu setelah sholat fardhu untuk berdzikir karena merupakan salah satu waktum mustajab.

Bahkan Rosulullah juga mencontohkan hal tersebut, karenamnya, sebagai umatnya kita wajib meneladaninya.

Selain setelah sholat, dianjurkan tetap melakukan dzikir di waktu-waktu lain, karena mengingat Allah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Baca juga : Baru Tahu, Ternyata ini Adab Berdzikir dan Berdoa yang Benar, Agar Cepat Dikabulkan

Berikut uturan bacaan dzikir yang dilakukan setelah sholat, sesuai dengan tuntunan sunah.

1. أَسْـتَغْفِرُاللهَ (3x)

2. اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَ مِنْكَ السَّـلَامُ تَبَارَكْتَ يَاذَاالْجَلَالِ وَ الْإِكْرَامِ

Astaghfirullah (3×)
Allahumma antassalam waminkassalam tabaarokta yaa dhaljalaali wal ikroom

“Aku memohon ampun kepada Alloh (3x). Ya Alloh, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Mahasuci Engkau, wahai Robb Pemilik keagungan dan kemuliaan” (1x) (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Khuzaemah, ad-Darimi, dan Ibnu Majah)

3. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ,لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى

كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ . اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا

مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَـدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa Ilaaha illallah wakhdhahu laasyariikalah lahulmulku walahulkhamdhu wahuwa ‘alaa kulli syai”in qodhiir

Allahumma laa maani’alimaa a’thoyta walaa mu’thiya limaa mana’ta walaa yanfa’u dzaa jaddhi minka jaddhu

“Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan hanya Alloh Yang Mahaesa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalih). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari, Muslim,Ahmad,Ibnu Khuzaemah, ad-Darimi, Abu Daud, dan an-Nasai)

4. لاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ,لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.

لاَحَـوْلَ وَلَاقُـوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ,

لاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ
إِلاَّ إِيَّاهُ ,لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.

Laa illaha illallah wahdhahu laasyariikalah lahulmulku walahulkhamdhu wahuwa ‘ala kulli syai’in qodhiir

Laa khawla walaa quwwata illaabillah
Laa ilaha illallah walaa na’budhu illaa iyyahu lahu ni’matu walahu fadhlu walahu syanaa’u khaasanu laa illaha Illallah mukhlisiina lahu ddhiina walaw karima kaafiruun

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan