JABAR EKSPRES – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengatakan industri penjaminan menjadi salah satu aspek penting dan perlu diperhatikan untuk menjembatani keenjangan antara UMKM potensial dan masalah agunan dengan lembaga keuangan.
“Industri penjaminan memiliki peran yang sangat strategis dalam menjembatani kesenjangan antara UMKM yang memiliki potensi, namun terkendala oleh masalah agunan dengan lembaga keuangan yang memiliki kehati-hatian dalam menyalurkan kredit,” kata Menteri Maman.
Ia juga menyinggung target pemerintah dalam pengembangan UMKM yaitu perluasan akses pembiayaan, transformasi digital dan peningkatan daya saing UMKM.
BACA JUGA: ISMI Gelar Rakornas: Dorong Peran Strategis UKM di Tengah Tantangan Ekonomi Global
Berdasarkan data statistic Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) Bank Indonesia per Januari 2025, capaian rasio kredit UMKM terhadap kredit perbankan tahun 2024 hanya mencapai 19,52 persen dari total nilai kredit perbankan Rp7.946 triliun.
Namun, berdasarkan kajian Ernts dan Young Indonesia, pada tahun 2026 kebutuhan kredit UMKM secara nasional sebesar Rp4.300 triliun.
Kini yang terakomodasi baru hanya sekitar Rp1.900 triliun, sehingga terdapat financial gap sebesar Rp2.400 triliun.
Menurutnya, masih besarnya financiqal gap UMKM, menjadi salah satu tantangan dalam meningkatkan rasio kredit UMKM.
BACA JUGA: Menko Perekonomian Nilai Pariwisata Perkuat Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
“Pemerintah terus mendorong lembaga keuangan dan perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM dengan skema yang lebih mudah dan terjangkau,” kata Maman.
“Selain itu, kami juga mengembangkan alternatif pembiayaan lainnya seperti fintech lending dan crowdfunding yang dapat menjadi solusi bagi UMKM,” ujarnya.
Maman menekankan pentingnya membangun semangat kolaborasi antara para pemangku kepentingan agar sektor UMKM bisa tumbuh dan berkembang.
“Mengurus UMKM adalah kerja gotong royong, mulai dari aspek regulasi, pembiayaan, dan lainnya. Untuk itu sebagai stakeholder UMKM, kita harus memiliki spirit kolaborasi untuk mendukung UMKM berkembang,” katanya.