JABAR EKSPRES – Sejumlah saham bank-bank yang terhimpun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mendapat sentimen negatif dari para pelaku pasar modal, hingga nilai saham yang mengalami penurunan signifikan. Seperti disampaikan Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun.
Menurutnya, sentimen negatif yang didapatkan bank Himbara sejak kehadiran Daya Anagata Nusantara (Danantara) itu semestinya tidak terjadi. Ia memastikan bahwa bank-bank BUMN yang dikonsolidasikan ke Badan Pengelola Investasi Danantara tetap dapat dipercaya, sehingga para pelaku pasar modal tidak seharusnya memberikan sentimen negatif.
“Fundamental korporasi mereka sangat bagus, tetapi apakah pantas dihukum (penurunan nilai) begitu dalamnya lewat harga sahamnya yang terdeskripsi di indeks itu?” ujar Misbakhun dikutip Senin (24/3/2025).
Mengingat saat BPI Danantara hadir, bank-bank Himbara tengah dalam performa terbaik mereka namun yang terjadi sahamnya malah terkoreksi cukup dalam. Ia mencontohkan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang tengah dalam kinerja cemerlang hingga membuka laba bersih lebih dari Rp60 triliun pada 2024. Walakin, nilai saham emiten BBRI itu justru merosot.
BACA JUGA:OJK Terapkan Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS untuk Stabilkan Pasar Modal di Tengah Volatilitas
“Jadi, apakah itu (penurunan nilai saham) didasarkan pada fundamental korporasinya, atau persepsi yang terus dikembangkan untuk menggerus kepercayaan?” imbuhnya.
Politisi Partai Golkar itu menyebut bahwa pembentukan Danantara merupakan keputusan politik sebagai upaya mendorong BUMN lebih aktif. Untuk itu, DPR dan Pemerintah merevisi Undang-undang BUMN.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pemilik saham Danantara tetap pemerintah. Sebelumnya, saham pemerintah di BUMN dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selanjutnya Menteri Keuangan menguasakan saham tersebut kepada Menteri BUMN.
“Kemudian dioperasionalkan oleh masing-masing BUMN. Secara teoretis, negara tidak boleh hadir di pasar secara langsung (sehingga) pemerintah harus punya agennya di market,” jelasnya.
BACA JUGA:Danantara Bakal Danai Proyek Hilirisasi, Rosan: Masih dalam Tahap Kajian!
Misbakhun juga menyebut bahwa Danantara sebagai upaya menarik talenta profesional bersedia bekerja di BUMN. Menurut dia, banyak talenta hebat lulusan luar negeri menjadi takut berkarier di BUMN karena khawatir bakal terkena kasus hukum ketika menjalankan aksi korporasi perusahaan pelat merah yang akhirnya merugi.