JABAR EKSPRES – Penjualan minyak subsidi di Pasar Kosambi, Kota Bandung, anjlok. Hal itu menyusul temuan Minyakita yang kurang dari takaran.
Salah satu pedagang di Pasar Kosambi, Euis menyebut, banyak masyarakat yang mulai beralih membeli minyak jenis premium imbas banyak ditemukan kecurangan pada produk Minyakita.
“Minyak refil banyak peminatnya sekarang. Kalau Minyakita yang botol udah gak jual, karena udah jarang pembelinya,” katanya kepada Jabareskpres, Kamis (13/3).
Pedagang lain, Sutisna, bahkan membuktikan sendiri takaran Minyakita kemasan 1 liter tersebut imbas kecurigaannya terhadap jenis botol yang berbeda dari biasanya.
Ia pun menemukan bahwa nilai yang tertera di kemasan produk Minyakita 1 liter tidak sesuai dengan jumlah seharusnya. Bahkan, kekurangannya menyentuh angka 250 mililiter.
“Tanggapannya sih menurut saya kurang baik lah, seolah-olah kan dia (produsen) mengurangi timbangan ya. Itu kan 1 liter, pas ditimbang ada 0,75 harusnya kan 0,9 lebih lah ibaratnya,” katanya.
“Dari botol juga udah agak keliatan. Lebih kecil lah. Sehingga saya coba nimbang juga pas dicek ternyata kurang,” tambahnya.
Sama halnya dengan Euis, produk minyak subsidi pemerintah tersebut mulai ditinggalkan oleh para konsumen langganan di toko Sutisna.
BACA JUGA: Soal MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Mendag Minta Warga Tak Perlu Khawatir
Diakuinya, banyak pembeli yang merasa ditipu imbas pengurangan takaran tersebut.
Maka dari itu, dirinya mengaku, kini banyak masyarakat yang mulai memburu minyak jenis premium ketimbang Minyakita.
“Kalau penjualan, customer udah gak mau karena gak sesuai. Jadi gak mau beli lagi. Jadi ke penjualan juga berkurang lah pasti. Cuman untuk premium, sekarang mulai banyak yang beli,” pungkasnya. (Dam)