JABAR EKSPRES –Menjelang Ramadhan 1446 H, umat Islam di Indonesia tengah menantikan kepastian mengenai kapan awal 1 Ramadhan dimulai.
Perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Hijriah antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi topik yang menarik untuk dibahas.
Artikel ini akan membahas informasi terkini mengenai penetapan awal Ramadhan 1446 H, baik berdasarkan kriteria hilal yang digunakan oleh Muhammadiyah maupun NU, serta penentuan awal puasa yang berpotensi berbeda, sebagaimana mengutip dari NU Online.
Baca Juga:Info Pencairan Bansos KLJ, KAJ, KPDJ Bagi Warga DKI Jakarta, Cek Ini Jadwal TerbarunyaKapan iPhone 16 Siap Beredar di Pasar Indonesia? Ini Kesepakatan Pemerintah dan Apple
Menjelang Ramadhan 1446 H, hasil pengamatan hilal menunjukkan ketinggian yang bervariasi di berbagai wilayah Indonesia.
Sebagian besar wilayah Indonesia berada di bawah kriteria imkanur rukyah, yaitu kriteria yang digunakan oleh NU dalam menetapkan awal bulan Hijriah.
Namun, ada satu wilayah yang memenuhi kriteria tersebut, yaitu Aceh, di mana ketinggian hilal sudah melebihi 3 derajat dengan elongasi lebih dari 6,4 derajat.
Oleh karena itu, NU akan memusatkan perhatian pada rukyatul hilal yang dilakukan di wilayah Aceh, karena hanya di daerah inilah hilal dapat dilihat dan diterima berdasarkan kesaksian.
“Hanya di Aceh yang memenuhi kriteria imkanur rukyah. Wilayah lainnya masih belum mencapai ketinggian hilal yang memadai,” jelas Prof KH Ahmad Izzuddin, Guru Besar Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang, sebagaimana mengutip dari NU Online.
Proses Penentuan Awal Ramadhan 1446 H
Pemerintah dan NU akan menunggu hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025, sebagai dasar untuk menetapkan awal Ramadhan 1446 H.
Hasil pengamatan hilal ini akan diumumkan pada sekitar pukul 19.00 WIB dan dapat diumumkan lebih lanjut setelah sidang isbat yang melibatkan berbagai pihak.
Baca Juga:Cara Dapat Tukar Uang Baru 2025 di Kas Keliling BI, Cek Jadwal dan Lokasi PenukaranIntip Cara Telkom Perkuat Ekosistem AI melalui IndigoHub dan IndigoSpace
Jika hilal berhasil terlihat di wilayah Aceh, maka awal Ramadhan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, jika hilal tidak dapat teramati di Aceh, maka NU akan menggunakan metode istikmal, yaitu menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi 30 hari, yang berarti awal Ramadhan akan dimundurkan satu hari, yakni pada Ahad, 2 Maret 2025.