Harga Minyakita di Atas HET, Rakyat Kecil Makin Susah!

JABAR EKSPRES – Kementerian perdagangan ( Kemendag ) sepertinya tidak mampu untuk menurunkan kembali harga Minyakita sesuai dengan Harga Ecera Tetap ( HET ) sebesar Rp 15.700 per liter.

Kenyataan di lapangan harga Minyakita dijual di tingkat pengecer sebesar 17.300 – 18.000. Bahkan untuk beberapa daerah lain sudah tembus 20.000 per liter.

BACA JUGA: Mau Puasa, Bantuan Beras 10 Kg Malah Ditunda, Ada Apa?

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ketika menggelar rapar dengan pendapat dengan DPR RI mengungkapkan,  pihaknya terus berupa untuk menstabilkan harga minyak goreng kemasan ekonomis itu.

Salah satunya mulai mennertibkan jalur distribusi. Meski begitu, Budi mengklaim bahwa stok Minyakita dipasaran terbilang aman.

Budi juga mengklaim harga Minyakita di pasaran secara nasional telah mengalami penurunan dari Rp 17.800 menjadi Rp 17.300.

BACA JUGA: Enak Bener, WFA dan Masuk Kantor 3 Hari Akan Berlaku bagi ASN

‘’Jadi secara nasional ini ada penurunan di tingkat pengecer,’’ ujar Budi dikutip dari siaran youtube DPR RI, (18/02/2025)

Meski begitu, Budi mengakui bahwa masih ada pedagang yang menjual minyakita dengan harga Rp 18.000 sampai dengan Rp 20.000 per liter.

‘’Iya jadi masih ada pasar-pasar tertentu, yang itu sering kita lakukan operasi,” klaim Budi.

BACA JUGA: Masyarakat Kelas Menengah Indonesia Banyak yang terjerat Utang dan Jatuh Miskin!

Tingginya harga minyak goreng kemasan tersebut terjadi wilayah timur Indonesia. Sementara untuk bilayah barat sudah terjadi penurunan.

Menurutnya, tingginya harga minyak goreng kemasan di wilayah timur ini, disebabkan masih minim distributor. Sehingga perlu dilakukan penataan dalam distribusi.

‘’Jadi kemendag telah mempertemukan Bulog dan ID Food dengan 46 produsen minyak goreng,’’ ujarnya.

BACA JUGA: OJK Tegaskan Perusahaan Pinjol Nagih Utang Harus Pake Aturan!

Dari pertemuaan tersebut sudah disepakati 46 produsen  akan memasok Minya Goreng kemasan ekonomis melalui dua lembaga milik pemerintah itu.

Kesepakatan sudah dilakukan dan Bulog akan mendapatkan 50.000 ton per bulan sedangkan ID Food dapat 50.500 ton per bulan.

‘’Jadi pasokan ini untuk kebutuhan di wilayah timur yang mengalami kendala distribusi,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Program 3 Juta Rumah Subsidi Kena Pangkas, jadi 1,6 Triliun!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan