JABAR EKSPRES – Modus penipuan atau penyebaran Hoaks dengan memanfaatkan Artificial Intelejent (AI) atau disebut Deepfake saaat ini sudah meresahkan berbagai kalangan.
Baru-baru ini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri tengah melakukan penelusuran kasus sindikat penepuan Deepfake dengan memanfaatkan kecerdasan buatan ( AI ).
BACA JUGA: Meta AI di WhatsApp dan Instagram ternyata Bisa Menghasilkan Uang, Ini Caranya!
Polri telah menangkap salah seorang tersangka pemalsuan video dengan mencatut nama Presiden Prabowo Subianto dengan mengamankan tersangka JS berusia 25 tahun pada 4 Februari 2025 lalu.
satu lagi tersangka pemalsuan video atau deepfake dengan AI yang mencatut Presiden Prabowo Subianto.
‘’JS ini bekerja sebagai buruh harian lepas di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung,” terang Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Adji dalam keterangannya belum lama ini.
BACA JUGA: Meta AI WhatsApp Ternyata Punya fitur Rahasia yang Belum Diketahui Banyak Orang
Selain itu, sebelumnnya Polri juga menangkap AMA, 29 tahun di provisi yang sama. Tersangka Ama melakukan aksi Deepfake dengan membuat video Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran Rakabuming Raka serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Isi dari konten video tersebut menawarkan bantuan kepaada masyarakat. Kemudia video tersebut di upload seolah-olah dari pemerintah agar masyarakat terkecoh.
BACA JUGA: Ini Dia, 12 Link Grup WhatsApp Video Bebas yang Lagi Viral!
Dalam aksi tersebut, pelaku mencantumkan nomer pribadi yang seolah olah sebagai kontak center pemberi bantuan. Namun setelah itu, pelaku akan meminta sejumlah uang transferan kepada korban.
‘’Harapannya akan ada korban yang menghubungi, dan nantinya diarahkan oleh tersangka untuk transfer uang,’’ ujarnya.
Uang yag ditransder ini alasannya untuk biaya administrasi sebagai syarat pencairan bantuan. Padahal dana bantuan itu adalah modus untuk melakukan penipuan.
BACA JUGA: Misteri Black Hole atau Lubang Hitam yang Dijelaskan di Alquran
Apa Itu Deepfake?
Untuk diketahui teknologi Deepfake dengan memanfaatkan teknologi AI sudah berkembang sangat pesat. Teknologi ini sudah sangat mudah digunakan dengan bantuan perangkat lunak Software yang tersedia di internet.
Penyalahgunaan teknologi ini sudah sangat canggih. Mulai dengan memanipulasi suara, ucapan bergerak yang disertai foto, sampai bisa mengubah foto menjadi bergerak sesuai dengan yang diinginkan pelaku.