PERMASALAHAN yang melibatkan Universitas Bandung dan pihak yayasan terus memanas. Audiensi yang seharusnya menjadi solusi bagi persoalan peserta akademik dan tenaga pendidik di universitas, justru malah tertunda.
Krisis tengah melanda Universitas Bandung. Hal ini imbas dari kasus korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang melibatkan mantan rektornya. Akibatnya, puluhan dosen dan staf belum menerima gaji selama lebih dari enam bulan, dan operasional kampus terganggu.
Saat ini dosen dan karyawan terdampak. Mereka belum menerima gaji selama tujuh bulan. Hal demikian memicu keresahan dan ancaman aksi dari mahasiswa serta orang tua. Staf Operator Universitas Bandung, Riky Hardiansyah, menyebutkan audiensi untuk membahas perkara itu awalnya dijadwalkan pada 6 Januari 2025.
Baca Juga:PT Yode Pratama Mandiri Dinilai Ingkar Janji Atasi Banjir yang Diduga Akibat Pembangunan Perumahan, Warga Dirugikan!Kuasa Hukum: Dudung SP Alami Traumatik Pasca Pengeroyokan OTK di Cimenyan Bandung, Harap Pelaku Segera Ditangkap
Krisis tersebut lantas menjadi ujian berat bagi Universitas Bandung. Dengan audiensi yang mandek, gaji tertunggak, dan pembelajaran yang terganggu, semua pihak berharap ada titik terang sebelum situasi semakin memburuk.
Pihak universitas dan mahasiswa kini memberikan ultimatum. Jika hingga 10 Januari tak ada solusi, aksi massa akan digelar di rumah ketua yayasan.
“Kami hanya ingin kejelasan dan tanggung jawab dari yayasan. Jika yayasan tidak mampu, alih kelola adalah solusi terbaik,” tegasnya.
