JABAR EKSPRES – Lemahnya daya beli masyarakat berimbas pada industri pariwisata. Jumlah rata-rata kunjungan masyarakat ke lokasi wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 turun drastis ketimbang tahun 2023.
Kondisi tersebut di luar prediksi para pengelola wisata, mengingat libur akhir tahun kali ini bertepatan dengan libur sekolah yang cukup panjang. Sehingga awalnya diperkirakan angka kunjungan wisatawan akan ramai.
Public Relation PT Perisai Grup yang mengelola objek wisata Farmhouse, The Great Asia Afrika, dan Floating Market Lembang, Intania Setiati mengakui jika wisatawan di libur Nataru kali ini terjadi penurunan.
BACA JUGA: Ini Faktor Kawasan Wisata Lembang Sepi Pengunjung di Libur Nataru
Menurutnya banyak faktor yang membuat angka kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang pada momen liburan kali ini menurun. Seperti kondisi cuaca dan hari libur atau tanggal merah yang berada di tengah pekan.
“Angka kunjungan turun sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya bisa karena liburnya di tengah Minggu, atau juga karena banyak yang memilih liburan ke Yogyakarta, Jateng, dan Jatim,” ucapnya, Jumat (3/1/2025).
Hal yang sama juga disampaikan General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi yang mengaku turunnya minat wisatawan berkunjung ke Lembang cukup signifikan.
“Wisatawan yang datang turun 27% dari tahun lalu,” ucapnya.
Imbas dari penurunan kunjungan wisatawan itu juga berpengaruh kepada tingkat hunian kamar hotel maupun penginapan di tempatnya. Bahkan hingga malam pergantian tahun baru, okupansi tidak mencapai 100%.
“Angka hunian pun sama, kami cukup terbantu dengan kunjungan wisata malam ke Hutan Mycelia yang dalam beberapa hari kunjungan bisa mencapai 800 sampai 1.000 lebih wisatawan,” terangnya.
Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat total kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 mencapai 3.024.056 orang. Angka tersebut cenderung terjun bebas dibanding tahun sebelumnya yang menyentuh angka 3.812.202 wisatawan.
“Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke Lembang, salah satunya faktor ekonomi masyarakat atau daya beli yang menurun,” kata Kabid Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), KBB, David Oot saat dihubungi.