JABAR EKSPRES – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota siap mengamankan ruas jalan protokol pada malam pergantian Tahun Baru disejumlah titik Kota Bogor.
Kepala Satlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Ardi Wibowo menyebut, pihaknya tengah menempatkan personel di 51 titik strategis untuk mengantisipasi kemacetan dan mengurai kepadatan arus lalulintas.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap krusial.
“Untuk penempatan personel sendiri di jajaran kita dari Polresta Bogor Kota, untuk titik gatur (penegakan dan pengaturan lalu lintas) yang disiapkan memang terhitung ada 51 titik gatur, di mana itu termasuk titik-titik yang krusial, yang urgen,” kata Kompol Ardi dikutip Selasa, 31 Desember 2024.
Selain menempatkan petugas di titik-titik tersebut, Tim Pengurai Kemacetan juga disiagakan untuk bergerak secara mobile membantu pengaturan arus lalu lintas jika terjadi kepadatan.
“Tugasnya untuk pada saat kita menerima ataupun mendapatkan informasi terjadi kepadatan yang signifikan, kita kerahkan tim urai kita untuk bisa membantu mengurai kepadatan tersebut,” terang dia.
BACA JUGA: Belanja Iuaran PBI BPJS Dinkes Jabar Diduga Tidak Hemat, BPK Temukan 194 Ribu NIK Ganda
Kendati begitu, rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara situasional, termasuk kemungkinan pengalihan arus di jalur Sistem Satu Arah (SSA) atau kawasan lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor jika terjadi penumpukan kendaraan.
“Jadi nanti untuk penutupan arusnya situasional, untuk misalkan terjadi kepadatan di Kota Bogor, khususnya yang menggunakan Gate Bogor (Tol Jagorawi). Yang pertama mungkin yang keluar dari Gate Bogor, dari jalur pacu menggunakan Gate Bogor, akan mungkin kita alihkan dulu, kita alihkan ke wilayah timur, supaya tidak terjadi penumpukan di SSA,” jelas Ardi.
Jika tidak ada kepadatan yang signifikan, sambung dia, lalu lintas akan diberlakukan seperti biasa tanpa perubahan jalur.
BACA JUGA: DPRD Desak Pemkab Bandung Barat Tutup TPS Ilegal di Lembang Secara Permanen
“CB-CB (cara bertindak) itu memang sesuatunya situasional. Namun demikian, kalau memang tidak terjadi kepadatan yang signifikan, kita tetap berlakukan jalur seperti normalnya biasa,” tandas Ardi. (YUD)