Belanja Iuaran PBI BPJS Dinkes Jabar Diduga Tidak Hemat, BPK Temukan 194 Ribu NIK Ganda

Ilustrasi: Pasien berobat menggunakan BPJS di Puskesmas Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (31/12). Foto: Dimas Rachmatsyah/ Jabar Ekspres
Ilustrasi: Pasien berobat menggunakan BPJS di Puskesmas Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (31/12). Foto: Dimas Rachmatsyah/ Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Belanja kontribusi jaminan kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar untuk Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sempat dinilai tidak hemat. Karena ada 194.510 peserta dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama dalam cover pembiayaan itu.

Hal tersebut berdasarkan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jabar tahun anggaran 2023.

Total ada 194.510 peserta dari 14.942.267 jiwa yang dicover pemerintah, sehingga dampaknya adalah ada ketidakhematan pembiayaan senilai Rp 410 juta.

Tindak Lanjut Dinkes Tidak Temukan Data Ganda

Baca Juga:Tuntaskan Konflik Tanah dengan Rakyat, Komisi II DPR akan Panggil BUMNRatusan Botol Minuman Beralkohol dan Knalpot Tidak Standar Dimusnahkan

“Hasil pemadanan data, tidak ditemukan data ganda atau duplikasi pada data BNBA,” jelasnya, Selasa (31/12).(son)

0 Komentar