JABAR EKSPRES – Ratusan ojek online (ojol) di Bandung mendatangi Stasiun Cimekar yang diduga tempat berkumpulnya ojek pengkolan (opang) pada Senin (23/12) pagi.
Aksi tersebut buntut dari peristiwa yang dialami pengendara ojol pada Minggu (22/12) malam, di mana ojol ini sedang membawa penumpang di Cibiru Hilir namun tiba-tiba dikejar oleh opang.
Akibat dari pengejaran tersebut, pengendara ojol pun terjatuh dan mengalami luka-luka.
BACA JUGA: Siap-Siap! CPNS 2025 Segera Dibuka, Ini Bocoran Formasi untuk Lulusan SMA Sederajat
Kapolsek Cileunyi Kompol Rizal Adam mengatakan semalam ada ojol yang informasinya masuk katanya ke zona merah Cibiru Hilir, narik penumpang. Pas udah ditarik penumpang, dari pihak opangnya tidak menerma dan dikejarlah ojolnya oleh okunum opang tersebut.
Rizal menjelaskan opang yang mengentikan ojol berakhir kasar. Penumpang ditarik hingga terjatuh dan luka-luka yang cukup serius. Pengendara ojol pun segera membawa penumpangnya ke rumah sakit sebelum melapor ke Polsek Cileunyi.
Menurutnya setelah kejadian, pihaknya sudah mengimbau kepada drivel ojol agar tidak membuat pergerakan. Namun himbauan tersebut diabaikan sehingga menyulut emosi komunitas ojol sampai akhirnya pagi tadi pada driver ojol menggeruduk opang di Stasiun Cimekar, Cileunyi.
BACA JUGA: Dishub Pastikan Flyover di Kota Bandung Bakal Tetap Dibuka saat Malam Tahun Baru
“Saya sudah himbau, jangan sampai ada pergerakan massa ya ke lokasi kejadian. Kita selesaikan di Polsek, ternyata pagi ada pergerakan tapi Alhamdulillah sudah bisa kami kondisikan dan kami komunikasikan, diselesaikan di polsek,” terangnya.
Diketahui dari peristiwa itu, para pengendara ojol sempat membakar tempat yang diduga pangkalan opang, namun Rizal membantah bahwa yang dibakar adalah sisa kayu.
“Bukan motor yang dibakar, yang dibakar seperti kayu-kayu gitu yang sudah tergeletak. Jadi itu juga bukan ojek pangkalan, itu tempat jualan warung biasa, Cuma biasanya para ojek suka nongkrong di sana, tapi nggak jadi tempat persinggahan tetap,” ucap Rizal.
